in

Rangsang Imajinasi Anak, Tiga Sekawan Asal Semarang Ciptakan Wayang Gaga

Anak-anak pun diajari membuat wayang gaga sendiri. Membuatnya memang relatif mudah. Wayang gaga atau wayang suket, terbuat dari alang-alang atau rumput yang sudah kering. Dengan sedikit keterampilan dan imajinasi, rumput kering dibentuk mirip sesosok manusia. Tidak ada alat khusus untuk membuatnya. Hanya diuntai dan diikat saja.

Sosok yang dilahirkan dari wayang gaga tidak pakem. Sesuai imajinasi si pembuat akan melahirkan sosok seperti apa. Mau gendut, langsing, tinggi, gondrong, dan lain sebagainya.

“Awalnya kami memang mencari bentuk pertunjukkan yang paling familiar dengan anak-anak. Beberapa bentuk kami pelajari dan kami merasa masih belum menemukan model yang cocok untuk diadopsi. Kemudian kami coba gunakan wayang alang-alang,” terangnya.

Terkait cerita wayang, lagi-lagi dikembalikan kepada imajinasi anak. Meski berasal dari ide-ide ‘liar’, mereka berusaha untuk meringkasnya sesederhana mungkin tanpa menurunkan kualitas penyampaian pesan moral. Yang jelas, ketiga pendongeng wayang gaga ini punya sejumlah jurus dalam menyampaikan dongeng.

“Karena kadang ada pola-pola yang sangat baik dari teknik bercerita yang mengusung cerita-cerita lawas. Tapi kami selalu mencoba untuk memodifikasi cerita-cerita sesuai dengan persepsi anak-anak masa kini. Tujuannya, supaya tidak ada kesenjangan yang terlalu jauh antara dongeng dengan imajinasi anak-anak,” paparnya.

Kadang, ketika ide-ide tidak bisa dimunculkan di tempat pertunjukan, mereka memilih dongeng yang diadopsi dari beberapa karya orang lain.

“Atau tangkapan kami terkait kejadian yang benar-benar terjadi di lingkungan masyarakat. Seperti ‘Wagimin Tikus’ cerpen karya Gunawan Budi Susanto, dan ‘Gandos Precil Ngelu’,” imbuhnya.