in

Rahasia di Balik Kesuksesan Publikasi Ridwan Kamil

SEMARANG (jatengtoday.com) – Mochamad Ridwan Kamil atau akrab disapa Kang Emil, menjadi sosok gemilang di Kota Bandung. Bahkan namanya dikenal seantero penjuru Indonesia. Ia seorang arsitek merangkap dosen tidak tetap di Institut Teknologi Bandung (ITB), sebelum menjabat Wali Kota Bandung sejak 16 September 2013 silam.

Dalam waktu yang terbilang singkat, pria kelahiran 4 Oktober 1971 ini mampu mengubah citra Kota Bandung menjadi kota cerdas, inspiratif dan modern. Kariernya melejit, sejak 5 September 2018 dilantik sebagai Gubernur Jawa Barat. Saat ini, Wali Kota Bandung dijabat oleh Oded Muhammad Danial yang sebelumnya menjabat Wakil Wali Kota Bandung mendampingi Ridwan Kamil.

Mengelola Kota Metropolitan terbesar ketiga di Indonesia yang terbagi sebanyak 30 kecamatan dan 151 kelurahan, Ridwan Kamil begitu gemilang dan dikenal di seluruh Indonesia. Apa sebetulnya rahasia di balik dapur kesuksesan Kota Bandung di tangan Kang Emil?

Selain berbagai inovasi program smart city yang diusung Kota Bandung, nama Ridwan Kamil melejit atas strategi pemberitaan secara masif. Peran ini dijalankan oleh Bidang Kemitraan Media dan Publikasi Hubungan Masyarakat (Humas) Pemkot Bandung.

Mereka mengerahkan tenaga ahli untuk memaksimalkan publikasi. “Humas Pemkot Bandung hanya diisi 42 orang, yakni 12 Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan 30 tenaga ahli yang meliputi bidang videografi, fotografi, infografis, webmaster, dan lain-lain,” ungkap Kasubag Kemitraan Media dan Publikasi Pemkot Bandung, Lilis Yuliani, menjelaskan tim kunjungan Diskominfo Kota Semarang di Balai Kota Bandung, baru-baru ini.

Tidak tanggung-tanggung, kata Lilis, Bidang Kemitraan Media dan Publikasi mengakomodasi, mengendalikan dan membina ratusan media lokal dan nasional. “Saya membina kurang lebih 250 media, terdiri atas 135 media cetak, 60 radio, selebihnya media online dan televisi nasional dan regional. Di bidang kemitraan media dan publikasi ini hanya memiliki 3 orang ASN dan 1 tenaga ahli,” katanya.

Totalnya ada 30 tenaga ahli yang menangani berbagai bidang disiplin dan strategi. “Memang betul-betul tenaga ahli dari media. Web, fotografi, videografi, infografis semua adalah tenaga ahli dari media,” katanya.

Lilis menyebut contoh selama 2017, sedikitnya ada 2.424 kegiatan, dihasilkan sebanyak 10.383 pemberitaan tersebar di 993 media online, 4.354 berita media cetak, 2.117 berita video, dan masih banyak yang lain.

“Bidang kemitraan media dan publikasi ini juga membuat program “Bandung Menjawab”. Melalui “Bandung Menjawab” ini dihadirkan setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) atau Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD),” katanya.

“Bandung Menjawab” ini sebagai ruang menjawab atau konfirmasi mengenai semua permasalahan di Bandung. “Karena biasanya ada Kepala Dinas yang sulit dikonfirmasi terkait permasalahan pemberitaan oleh media. Maka kami memberi fasilitas kepada media untuk konfirmasi di “Bandung Menjawab” yang dilaksanakan rutin setiap Selasa (indoor) dan Kamis (outdoor). Dihadiri hampir semua media online, televisi, radio, dan cetak,” katanya.

Narasumber yang dihadirkan adalah Kepala SKPD. Baik untuk sosialisasi program khusus maupun keperluan klarifikasi terkait sebuah permasalahan. “Misalnya ada beberapa berita yang perlu diklarifikasi, maka SKPD melakukan klarifikasi di Bandung Menjawab. Alhamdulillah, tidak banyak berita negatif,” katanya.

Tidak hanya itu, Humas Pemkot Bandung juga telah menyediakan akses informasi rilis yang bisa diakses oleh media, yakni berupa foto, infografis, sambutan-sambutan wali kota, jadwal, agenda, dan lain-lain melalui web Humas Pemkot Bandung. “Kami memang memberikan fasilitas ekstra bagi media. Sehingga media tidak perlu berbondong-bondong ke Humas. Akses untuk media dimudahkan,”

Selain itu, Humas juga mengelola akun media sosial, Instagram, facebook, twitter dan YouTube. Termasuk streaming di First Media. 904 siaran di YouTube, 338 first channel, 3.146 twitter, instagram 8.303 kiriman, dan lain-lain. “Instagram (IG) ini menjadi favorit bagi masyarakat, karena hampir semua masyarakat respons melalui IG,” katanya.

Melalui penerapan keterbukaan informasi publik dengan media, Bandung Menjawab dan lain-lain, Humas Pemkot Bandung sedikitnya telah tiga kali mendapatkan penghargaan. “Dulu, “Bandung Menjawab” adalah permintaan Pak Ridwan Kamil. Awalnya indoor sekarang dikembangkan outdoor dengan audience wartawan dan masyarakat. Dari “Bandung Menjawab” pula, ada punishment and reward bagi OPD/SKPD terkait kinerja,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Dan Saluran Komunikasi Publik Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Semarang Diah Supartiningtias, mengatakan pihaknya menjalin komunikasi dengan Pemkot Bandung sebagai sarana “sharing” informasi sekaligus tukar pengalaman. “Apa yang baik bisa diterapkan di Kota Semarang, begitupun sebaliknya,” katanya didampingi Kepala Seksi Pengelolaan Media Publik Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Semarang, Mustika Laksitawati. (*)

editor : ricky fitriyanto

Abdul Mughis