GROBOGAN (jatengtoday.com) – Proyek pembangunan gedung SD Negeri 1 Ngabenrejo Grobogan senilai Rp 1 miliar lebih terbengkalai. Pembangunan proyek sekolah ini mandek. Kondisi ini membuat siswa di sekolah tersebut belajar di halaman sekolah.
Kepala Sekolah SD Negeri 1 Ngabenrejo Grobogan, Anastasia Tri Astuti mengatakan, pihaknya memaklumi kondisi material bangunan yang berserakan—meski pun hal itu sangat mengganggu aktivitas belajar siswa.
“Tapi yang disayangkan kenapa pembangunan itu harus berhenti gitu lho. Mestinya, dari awal lanjut hingga 120 hari,” ujarnya, ditemui Jumat (25/8/2023) lalu.
Tetapi rupanya, lanjut dia, ada sesuatu yang perlu dimusyawarahkan. Pihaknya selaku penerima bantuan hanya bisa berharap pembangunan ini bisa dilanjutkan. “Segeralah diselesaikan. Kasihan anak-anak, pembelajarannya kan jadi tidak efektif karena harus bergantian. Misalnya kelas 1 sampai pukul 10.00 WIB, gantian dengan kelas 6 hingga pukul 13.00 WIB,” katanya.
Ia mengaku tidak mengetahui mengapa tiba-tiba pembangunan berhenti. Pada Jumat (18/8/2023) lalu, mandor bangunan sempat diajak diskusi di kantor untuk mencari solusi tentang permasalahan air.
“Saya kaget, kok pekerjanya tiba-tiba berkemas pulang dengan membawa peralatannya. Pekerjaan berhenti sejak Jumat itu, seminggu lalu,” katanya.
Dikatakannya, saat bertemu dengan mandor pembangunan mengatakan bahwa pembangunan akan berhenti dulu untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang terjadi.
“Saya tanya berapa hari berhentinya, dia bilang kurang lebih 10 hari. Kami tidak menyalahkan pihak mana pun. Termasuk warga yang komplain, itu juga hak mereka. Sekolah ini juga milik masyarakat,” katanya.
Salah satu siswa kelas 6, Humarul Hadi mengaku sangat terganggu dengan material pembangunan yang berserakan di lingkungan sekolah. Apalagi pembangunan berhenti. Sejauh ini, para siswa terpaksa belajar di luar kelas karena ruang kelas telah dibongkar.
“Akibat material berserakan, teman saya sudah ada yang terpeleset jatuh. Ini sangat membahayakan keselamatan,” katanya.
Dia berharap pembangunan tersebut segera diselesaikan agar bisa belajar seperti sediakala. Selama ini, ia bersama teman-temannya belajar di luar kelas. “Kadang di depan sekolah, kadang di belakang sekolah. Sangat tidak nyaman,” katanya.
Sebelumnya, sejumlah warga menggeruduk lokasi proyek pembangunan Revitalisasi SDN 1 Ngabenrejo, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, pada Selasa (15/8/2023) lalu.
Baca Juga: Terindikasi Terjadi Penyelewengan, Warga Hentikan Pembangunan SDN 1 Ngabenrejo
Mereka komplain karena pembangunan sekolah tersebut tidak sesuai dengan spek perencanaan. Kontraktor dalam pembangunan tersebut—CV Setya Budi yang beralamat di Jalan Kartini Nomor 4 Purwodadi Kabupaten Grobogan—dinilai tidak profesional. Bagaimana tidak, proyek yang menelan uang Rp 1 miliar lebih itu dibangun secara asal-asalan dan tidak sesuai dengan gambar perencanaan.
Permasalahan itu mengindikasikan adanya dugaan penyelewengan dalam proyek pembangunan yang dananya berasal dari Dana Alokasi Umum (DAU) Mandatory Tahun 2023 Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan itu.
“Kami mendesak agar aktivitas pembangunan proyek tersebut dihentikan sementara. Bangunan ini sangat membahayakan. Bayangkan, pondasi bangunan sepanjang ini tidak menggunakan cakar ayam,” kata salah satu warga, Ida.
Salah satu Perangkat Desa Ngabenrejo, Hartanto, mengatakan bahwa pondasi bangunan tersebut dipermasalahkan warga karena tidak menggunakan pasir urug setebal 5 centimeter dan aanstamping 15 centimeter.
“Tuntutan warga sederhana yakni meminta pembangunan tersebut sesuai dengan gambar perencanaan,” katanya. (*)