in

Proyek Kampung Bahari Tambaklorok Mandek, Warga Was-was Ancaman Gelombang Tinggi

SEMARANG (jatengtoday.com) – Proyek pembangunan Kampung Bahari Tambaklorok, Kelurahan Tanjung Mas, Semarang Utara saat ini mandek. Sejumlah pembangunan terhenti dan belum dilanjutkan. Salah satunya rencana pembangunan talud atau tanggul pemecah gelombang yang belum diselesaikan.

Warga di kampung tersebut mengaku was-was, karena hampir setiap saat berhadapan dengan ancaman gelombang tinggi. Warga setempat mendesak pemerintah agar segera melanjutkan proses pembangunan Kampung Bahari yakni berupa talud atau tanggul pemecah gelombang tersebut.

“Saat ini perlu dibangun talud di sebelah barat, yakni tak jauh dari Indonesia Power. Kalau tanggul di sebelah selatan sudah dibangun,” kata salah satu warga Tambaklorok, Rozikin, Kamis (14/1/2020).

Dikatakannya, pada tahun 2020, pembangunan talud kali banger bersebelahan dengan Indonesia Power sebetulnya sudah mulai dikerjakan. Namun memasuki pandemi Covid-19, pembangunan mandek. “Informasinya karena ada refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19,” katanya.

Dia berharap agar 2021 ini pembangunan talud atau tanggul pemecah gelombang tersebut dilanjutkan. Menurutnya, tanggul pemecah gelombang tersebut sangat penting demi keamanan. “Bahkan warga was-was setiap kali ada gelombang tinggi. Terlebih musim seperti saat ini, cuaca sangat ekstrim. Gelombang pasang laut bisa datang sewaktu-waktu. Bahkan belum lama ini ada sebanyak 13 rumah warga rusak akibat gelombang tinggi. Sebagian warga sementara mengungsi,” katanya.

Warga lain, Muslikin, mengatakan gelombang tinggi disertai angin belakangan ini kerap terjadi. Hal itu mengakibatkan warga khawatir. Sebab, air laut naik masuk ke dermaga Kampung Bahari hingga setinggi 70 cm. “Banyak warga terpaksa mengungsikan perahunya. Idealnya, dermaga ini harus diberikan pengaman berupa talud pemecah gelombang. Kami berharap, agar pembangunan talud segera dilanjutkan agar warga tidak resah,” katanya. (*)

 

editor: ricky fitriyanto

Abdul Mughis