SEMARANG (jatengtoday.com) – Sanggar Greget Semarang mengekspresikan perlawanan terhadap wabah corona atau Covid-19 lewat karya tari. Three Power Dance Drive Out Corona. Tari berdurasi 12 menit ini diiringi berbagai tembang. Salah satunya Gending Sanghyang Kinan Tolak Bala.
Pengasuh Sanggar Greget, Yoyok Bambang Priyambodo menuturkan, pandemi corona telah melumpuhkan sejumlah sektor. Pariwisata, hingga ekonomi.
“Pagebluk yang menimpa kita semua saat ini tidak bisa terhindarkan. Tapi sebagai manusia wajib melakukan ikhtiar agar dapat meminimalisir korban serta berdoa agar hal ini dapat segera berakhir. Kami sebagai pelaku seni tari, ingin berkontribusi menghibur masyarakat lewat karya kami,” jelasnya, Sabtu (4/4/2020).
Sebagai pengiring tarian, beberapa tembang juga diciptakan. Dalam tembang tersebut tersemat doa-doa agar Covid-19 segera berakhir. Beberapa tembang tersebut adalah, Kidung Panyuwun, dan Kinanti Pagebluk Corona Murca. Selain itu disisipkan pula tembang Gending Sanghyang Kinan Tolak Bala.
“Tembang tersebut seperti doa-doa yang dibacakan untuk mengharap pertolongan Tuhan. Tentunya semua manusia ingin agar pandemi ini dapat segera pergi. karya kami bisa dinikmati secara online lewat media Youtube,” sambung dia.
Dia berharap, masyarakat optimistis pandemi Covid-19 dapat diatasi dan segera selesai. Menurutnya, satu hal positif bahwa di beberapa wilayah di Jateng sudah ada pasien yang sembuh.
Selama pandemi ini menjangkit, lanjutnya, banyak kegiatan-kegiatan yang tertunda. Bahkan beberapa agenda kesenian yang harus dia batalkan lantaran tidak memungkinkan menggelar acara.
“Beberapa agenda Greget yang memang tertunda. Seperti Gerak Tari Donga 12 Jam pada tanggal 21 Maret, lalu tanggal 27 Maret, kegiatan Banyumas 31 Maret, dan Peringatan Hari Tari di ISI Surakarta tanggal 29 April,” tandasnya. (*)
editor : tri wuryono