in

Presiden Lebanon Serukan Keadaan Darurat Dua Pekan

BEIRUT (jatengtoday.com) – Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan keadaan darurat harus diumumkan di Beirut selama dua pekan setelah ledakan besar terjadi di ibukota pada Selasa, (4/8) waktu setempat. Presiden Aoun menyerukan pertemuan kabinet darurat pada hari ini, Rabu (5/8/2020).
Aoun, dalam sambutannya yang dipublikasikan di akun Twitter Kepresidenan, mengatakan bahwa mereka yang bertanggung jawab akan menghadapi hukuman paling keras
Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab mengatakan Beirut saat ini sedang berduka dan Lebanon menghadapi sebuah bencana. Hal itu disampaikan Hassan Diab dalam sebuah pidato mengenai kondisi negara setelah terjadi ledakan besar di Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020).
“Kepada rakyat Lebanon, hari ini adalah hari yang sangat menyedihkan dan menyakitkan. Beirut berduka. Lebanon menghadapi sebuah bencana,” ujar Hassan Diab, seperti dilansir Kantor berita resmi Lebanon, NNA, Rabu (5/8/2020).
“Ini adalah bencana nasional yang besar. Foto-foto dan video-video yang ada sangat menggambarkan tragedi ini dan menerjemahkan lingkup malapetaka yang berdampak untuk Lebanon,” ujar dia.

Reaksi Trump

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut ledakan dahsyat yang mengguncang Ibu Kota Beirut “tampak seperti serangan yang mengerikan,” menunjukkan bahwa peristiwa itu adalah pemboman, bukan kecelakaan.
Ditanya oleh seorang reporter di Gedung Putih, Selasa (4/8), mengenai penilaiannya bahwa ledakan itu adalah serangan dan bukan kecelakaan. “Saya bertemu dengan beberapa jenderal besar kita, dan mereka sepertinya merasa begitu. Ini bukan semacam jenis ledakan manufaktur,” kata Trump.
“Mereka akan lebih paham daripada saya, tetapi mereka tampaknya berpikir itu adalah serangan, itu semacam bom,” ia melanjutkan.
Pihak berwenang Lebanon mengatakan kebakaran di sebuah gudang yang berisi bahan peledak di Pelabuhan Beirut mengakibatkan ledakan besar, yang meratakan bangunan tiga lantai dan terdengar di seluruh kota dan pinggirannya.
Trump menyampaikan simpati terdalam AS kepada rakyat Lebanon, yang berdasarkan laporan menyatakan bahwa banyak orang terbunuh akibat peristiwa itu.

Tawaran Bantuan

Negara-negara di kawasan Timur Tengah menawarkan bantuan kepada Lebanon menyusul ledakan di Beirut yang menewaskan puluhan orang.
Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kazimi juga menyampaikan belasungkawa dan berharap pemulihan cepat bagi para korban. Pemimpin Pemerintah Daerah Kurdi Irak (KRG), Nechirvan Barzani, mengatakan di Twitter bahwa mereka mendukung rakyat Lebanon.
Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi juga menyampaikan belasungkawa kepada rakyat dan pemerintah Lebanon. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif melalui akun Twitternya menyatakan “Iran sepenuhnya siap untuk memberikan bantuan dengan cara apa pun yang diperlukan”.
Ayman Safadi, menteri luar negeri Yordania, mengatakan negaranya siap untuk mengirim bantuan yang dibutuhkan ke Lebanon atas ledakan itu.
Dalam sebuah pernyataan, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz dan Menteri Luar Negeri Gabi Ashkenazi menawarkan bantuan dan mengatakan mereka siap mengirim bantuan medis dan kemanusiaan melalui mediator internasional.
Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan Inggris siap memberikan bantuan untuk Beirut. “Gambar dan video dari Beirut malam ini mengejutkan,” tulis Johnson di Twitter. “Perhatian dan doa saya bersama orang-orang yang terperangkap dalam insiden mengerikan ini. Inggris siap memberikan dukungan dengan cara apa pun yang kami bisa, termasuk kepada warga negara Inggris yang terkena dampak.”

Simpati Menlu RI

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan belasungkawa dan simpati terdalam kepada keluarga korban ledakan di Beirut, Lebanon, pada Selasa malam (4/8). “Indonesia berdiri bersama dalam solidaritas dengan warga Lebanon pada masa duka ini,” kata Retno melalui akun Twitternya, Rabu.


editor : tri wuryono
 
 

Tri Wuryono