JAKARTA (jatengtoday.com) – Palang Merah Indonesia (PMI) bersama Badan SAR Nasional (Basarnas) fokus melakukan pencarian terhadap korban yang diduga masih tertimbun puing bangunan RS Mitra Manakarra, Kabupaten Mamuju yang ambruk saat kejadian gempa bumi dengan magnitudo 6,2.
“Dalam melakukan pencarian dan evakuasi korban bencana gempa yang tertimbun puing bangunan rumah sakit yang beralamat di Jalan Pongtiku Nomor 2, Rimuku, Kecamatan Mamuju relawan PMI membantu petugas Basarnas untuk menemukan korban di bawah reruntuhan puing,” kata Kepala Divisi Penanggulangan Bencana PMI Pusat Arifin M Hadi, Selasa (19/1/2021).
Baca: Trauma Gempa Majene, Pasien Bertahan di Halaman RS Mitra Manakarra
Menurutnya, personel PMI yang diterjunkan ke lokasi tentunya sudah berkoordinasi dan dalam melakukan kegiatan di bawah koordinasi Basarnas. Dalam operasi pencarian tersebut pemerintah setempat juga menurunkan alat berat berupa eksavator.
Kondisi rumah sakit yang sudah rata dengan tanah tersebut, membuat petugas gabungan cukup kesulitan menyingkirkan sejumlah puing bangunan.
Namun demikian, pihaknya belum menerima informasi apakah di RS Mitra Mankarra ditemukan adanya penyintas maupun jenazah korban yang tertimbun puing bangunan tersebut.
Baca: Kantor Gubernur Sulbar Roboh Diguncang Gempa Magnitudo 6,2
“Kami sudah menyebar personel di berbagai titik lokasi terdampak di Kabupaten Mamuju dan Manjene untuk membantu pemerintah dan petugas gabungan dari unsur lainnya dalam proses evakuasi, pencarian dan pelayanan lainnya,” tambahnya.
Sementara dihubungi secara terpisah Sekjen PMI Pusat Sudirman Said mengatakan dalam merespon bencana gempa di Sulbar, pihaknya juga sudah membuka berbagai pelayanan mulai dari layanan kesehatan gratis, pendistribusian air bersih dan pemulihan hubungan keluarga.
Baca: Gempa Magnitudo 5,9 di Majene Picu Kerusakan Bangunan
Untuk bantuan pun sudah didistribusikan ke sejumlah titik lokasi pengungsian dan dari hasil assessment kebutuhan mendesak untuk para pengungsi akan segera dipenuhi PMI seperti tikar, hygiene kit, family kit, obat-obatan, baby kit, terpaulin dan lainnya.
Seperti diketahui, dampak gempa berkekuatan magnitudo 6,2 yang meluluhlantakkan Kabupaten Mamuju dan Maneje pada Sabtu (9/1) mengakibatkan 84 warga tewas, 20.488 warga terdampak, 19.435 jiwa mengungsi, 1.002 warga terluka, sejumlah bangunan dan fasilitas rusak.
“Kami pun sudah mendirikan dapur umum selain untuk menyediakan makanan bagi para pengungsi juga untuk para petugas yang sedang melakukan operasi penanggulangan bencana,” katanya. (ant)
editor : tri wuryono