Sabtu, April 17, 2021
  • Pedoman Media Saiber
  • Kantor dan Redaksi
  • Masuk
IKUT MENULIS
Jateng Today
  • BERITA
    • EKONOMI – BISNIS
    • HUKUM – KRIMINAL
    • KOTA
    • OLAHRAGA
      • PSIS
    • PEMERINTAHAN
    • PENDIDIKAN – KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • POLITIK
    • SENI – BUDAYA
  • INDEPTH
  • OPINI
  • FEATURES
  • KOTA LAMA
  • VIDEO
  • TRAVELING
  • OTOMOTIF
No Result
View All Result
  • BERITA
    • EKONOMI – BISNIS
    • HUKUM – KRIMINAL
    • KOTA
    • OLAHRAGA
      • PSIS
    • PEMERINTAHAN
    • PENDIDIKAN – KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • POLITIK
    • SENI – BUDAYA
  • INDEPTH
  • OPINI
  • FEATURES
  • KOTA LAMA
  • VIDEO
  • TRAVELING
  • OTOMOTIF
No Result
View All Result
Jateng Today
No Result
View All Result

Pita Hitam Tanda Keprihatinan Karyawan Pegadaian

Aksi ini dilakukan secara spontan karena pemerintah tidak merespons dengan baik tuntutan penolakan holding ultra mikro.

Ajie MH oleh Ajie MH
Sabtu, 27 Februari 2021
di PEMERINTAHAN
Reading Time: 5min read
Penolakan-Serikat-Pekerja-Pegadaian

Karyawan Pegadaian dari berbagai wilayah di Indonesia melakulan penolakan rencana akusisi oleh BRI. (istimewa)

BagikanTwit

SEMARANG (jatengtoday.com) – Rencana Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkait holdingisasi yang mengkonsolidasikan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI dengan PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM terus menuai penolakan, terutama dari karyawan PT Pegadaian.

Karyawan PT Pegadaian di sejumlah wilayah di indonesia menegaskan penolakan dengan kompak memasang pita hitam di lengan kiri, mulai Selasa (16/2/2021) lalu hingga sekarang.

Baca juga: Faisal Basri Sebut Rencana Akuisisi BRI dan Pegadaian Sesat Pikir

Pemasangan pita hitam ini merupakan protes mereka terhadap rencana aksi holding yang akan dilakukan pemerintah. Serikat Pekerja PT Pegadaian menyatakan bertanggung jawab atas aksi tersebut.

Ketua Serikat Pekerja PT Pegadaian Ketut Suhardiono mengatakan, aksi ini dilakukan secara spontan oleh karyawan karena pemerintah tidak merespons dengan baik tuntutan penolakan holding ultra mikro.

“Itu ekspresi perasaan karyawan Pegadaian. Mereka mengekpresikan penolakan dengan pasang pita hitam. Itu simbol duka dan solidaritas mereka,” ucapnya, Sabtu (27/2/2021).

Baca juga: Kontribusi Pajak Tinggi, Pegawai Pegadaian Ogah Jadi Anak Perusahaan BRI

Dikatakan, rencana pembentukan holding atau penggabungan perusahaan ultra mikro akan membuat bisnis PT Pegadaian terganggu.

Ketut beralasan segmen bisnis PT Pegadaian yang berbeda dengan perusahaan perbankan mana pun, menjadikan Pegadaian memiliki karakter bisnis tersendiri. Upaya untuk melakukan holding, akuisisi atau merger, ungkap Ketut, hanya akan mengganggu fokus bisnis PT Pegadaian.

“Dengan holding, tidak akan terfokus kegiatan usaha di bidang gadai. Hal ini akan membuat produk bisnis PT Pegadaian yang selama ini dikembangkan menjadi terganggu atau terkontaminasi,” ujarnya.

Baca juga: Serikat Pekerja Beberkan Alasan Penolakan Rencana Akusisi Pegadaian oleh BRI

Ditegaskan, posisi PT Pegadaian termasuk dalam Lembaga Keuangan Non Bank (LKNB). Dengan begitu, selama ini PT Pegadaian memang hanya berfokus melayani masyarakat yang belum atau tidak memiliki akses ke perbankan.

“Jadi, biarpun masyarakat tidak memiliki tabungan atau nomor rekening pegadaian, mereka bisa menjadi nasabah. Kedua, Pegadaian bisa memberikan kredit mulai dari Rp 50 ribu dan bahkan kredit dengan skema nol persen. Tidak banyak lembaga keuangan di Indonesia yang mampu melakukan hal ini,” paparnya.

Senada, ekonom dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Antariksa menilai, produk gadai memiliki karakteristik yang berbeda dengan produk perbankan.

Baca juga: Serikat Pekerja Tak Setuju Wacana Akuisisi Pegadaian oleh BRI

Status Pegadaian yang akan menjadi perusahaan anak Bank BRI sangat mungkin akan memangkas bisnis mikro Pegadaian.

“Karena produk mikro yang dekat dengan karakteristik produk perbankan berpeluang akan diakuisisi oleh perusahaan induk, hal ini akan mengurangi pilihan masyarakat untuk mendapatkan akses ke lembaga pembiayaan mikro,” tegasnya.

Di samping itu, lanjutnya, bisnis gadai sangat berperan dalam menjangkau segmen ultra mikro yang belum dapat dijangkau dan mendapatkan akses ke lembaga perbankan.

Baca juga: Pandemi Covid-19 Dorong Akselerasi Digital BUMN

Dengan posisi Pegadaian menjadi perusahaan anak Bank BRI, hal yang paling tidak kondusif bagi bisnis Pegadaian adalah apabila bisnis gadai akan dijalankan dengan pendekatan banking.

“Selain perbedaan karakter bisnis dan belum adanya undang-undang yang mengatur perusahaan jasa gadai, selain akan berpotensi merubah cara Pegadaian menjalankan bisnis gadainya juga akan menyulitkan masyarakat dalam memanfaatkan produk-produk gadai Pegadaian,” jelasnya.

Dari pengamatannya, Pegadaian merupakan salah satu solusi alternatif pendanaan bagi masyarakat dengan karakteristik yang berbeda dengan produk perbankan, karena dapat melayani masyarakat yang tidak bisa dilayani bank atau non bankable dan menjadi solusi kebutuhan pendanaan cepat bagi masyarakat kecil. (*)

editor : tri wuryono

Trending Topic: BUMNholdingPegadaianserikat pekerja
Masuk untuk Berkomentar

TERBARU

Seorang Perempuan Meninggal akibat Pembekuan Darah, Australia Kaji Vaksinasi Covid-19

Seorang Perempuan Meninggal akibat Pembekuan Darah, Australia Kaji Vaksinasi Covid-19

17 April 2021
Cendol Berbahan Alami Makin Dicari saat Ramadan

Cendol Berbahan Alami Makin Dicari saat Ramadan

17 April 2021
Virtual Police Sudah Tegur 329 Konten di Medsos, Paling Banyak via Twitter

Virtual Police Sudah Tegur 329 Konten di Medsos, Paling Banyak via Twitter

17 April 2021
Korlantas Tak Rekomendasikan Mudik Sebelum 6 Mei

Korlantas Tak Rekomendasikan Mudik Sebelum 6 Mei

17 April 2021
Playoff IBL 2021 Dipastikan Tetap Tanpa Penonton

Playoff IBL 2021 Dipastikan Tetap Tanpa Penonton

17 April 2021
Pembukaan Bioskop Diyakini jadi Solusi Tekan Pembajakan Film

Infografis: Memulihkan Industri Sinema Indonesia

17 April 2021

POPULAR NEWS

  • Kulineran di Kakkoii Semarang, Boleh Makan Sepuasnya Tapi Harus Habis

    Kulineran di Kakkoii Semarang, Boleh Makan Sepuasnya Tapi Harus Habis

    2053 share
    Share 821 Twit 513
  • Holywings Semarang hingga BabyFace Karaoke Dirazia, Puluhan Orang Dibawa ke Polrestabes

    1150 share
    Share 460 Twit 288
  • Tiga Tempat Pijat Ternyaman di Semarang Versi Anak Muda

    5284 share
    Share 2114 Twit 1321
  • Cara Hack Running Text LED Toko

    3428 share
    Share 1371 Twit 857
  • 10 Aplikasi Home Recording Musik Paling Canggih yang Patut Kamu Coba

    7292 share
    Share 2917 Twit 1823
jateng today

Kantor dan Redaksi

Diterbitkan oleh PT Cakra Media Jateng Kantor, Redaksi:
Gd. Monod Diephuis & Co.
Jl. Kepodang 11-13 Kota Lama, Semarang.

Telp: 024-8694252, 081325175005
Email: jatengtodayredaksi@gmail.com
Info Iklan: 081-325-17-5005

Direktur: Agus Suryo Winarto
Pemimpin Redaksi: Ricky Fitriyanto
Staf Redaksi: Tri Wuryono (Editor), Abdul Mughiz, Ajie Mahendra, Baihaqi Annizar, Yoyok Kusri
Webmaster: Day Milovich
Desain Grafis: Ninna Prana S
  • Pedoman Media Saiber
  • Kantor dan Redaksi

© 2018 Jateng Today

No Result
View All Result
  • BERITA
    • EKONOMI – BISNIS
    • HUKUM – KRIMINAL
    • KOTA
    • OLAHRAGA
      • PSIS
    • PEMERINTAHAN
    • PENDIDIKAN – KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • POLITIK
    • SENI – BUDAYA
  • INDEPTH
  • OPINI
  • FEATURES
  • KOTA LAMA
  • VIDEO
  • TRAVELING
  • OTOMOTIF
  • Masuk

© 2018 Jateng Today

Hai, Jumpa Lagi!

Masuk ke Akun Anda

Lupa Password?

Buat Akun Baru

Selangkah lagi. Isi formulir berikut:

Buat isian di semua kotak Masuk

Siap memulihkan password

Masukkan username atau email Anda untuk ganti password baru

Masuk