SEMARANG – Berbeda dengan provinsi lain seperti Jabar, Jatim, Bali serta beberapa provinsi di luar Jawa yang sudah menunjukkan “hangatnya” pilgub, di Jateng masih relatif sepi. Hingga saat ini, belum ada satu pun partai politik (parpol) yang memberikan rekomendasi kepada figur yang bakal diusung dalam Pilgub Jateng, 2018 mendatang. Padahal, tidak sampai sebulan ke depan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah membuka pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur.
Beberapa waktu lalu, sejumlah nama telah beredar di publik. Sebut saja Ferry Juliantono, Sudirman Said, Marwan Jafar, hingga petahana Ganjar Pranowo. Tapi itu masih sekadar wacana . Mereka belum mengantongi tiket rekomendasi dari parpol.
Pengamat Politik dan Pemerintahan dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Muhammad Yulianto menjelaskan, persepsi publik dalam menilai politik Pilgub di Jateng tidak bisa tampil menonjol. Memang dalam peta politik nasional, Jateng sangat terlambat jika dibandingkan Jatim yang sudah menurunkan rekomendasi untuk Pilgub Jatim, 2018.
Diperkirakan, semua parpol masih menunggu keputusan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam menentukan rekomendasi. Kesannya, parpol masih menunggu langkah apa yang akan diambil PDIP. Apalagi ada wacana settingan head to head. “Mereka (parpol selain PDIP) masih menimang-nimang siapa figur yang cocok untuk melawan calon dari PDIP. Dan saat ini, PDIP belum mengeluarkan rekomendasi,” terangnya, Minggu (10/12/2017).
Beberapa bulan lalu, lanjutnya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) coba memancing lewat deklarasi Mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jafar sebagai calon Gubernur Jateng. “Tapi seolah-olah itu malah gembos di tengah jalan,” bebernya.
Setelah Marwan Jafar, Mantan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral, Sudirman Said muncul di tengah masyarakat. Meski belum punya kendaraan partai politik, dia berani membuka wacana bakal meramaikan bursa Pilgub Jateng. Tapi saat ini, sudah ada koalisi parpol yang berencana mengusungnya.
Begitu juga dengan Ferry Juliantono. Meski menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Gerindra, belum jaminan dia bakal mendapatkan rekomendasi dari partai. “Pak Ferry baru memperkuat jaringan di itnernal partai. Sampai sekarang belum ada keputusan bahwa dia akan diusung Gerindra. Jadi, secara faktual, balum ada partai yang mengumumkan atau menurunkan rekomendasi,” terang Yulianto.
Fenomena ini, menurutnya, karena PDIP dianggap masih menjadi sentral peta politik di Jateng. Karena itu, tidak heran jika PDIP santai-santai saja mengeluarkan keptuusan rekomendasi. “Bisa jadi, ini strategi PDIP untuk mengeluarkan rekomendasi saat last minute. Pertama, karena ingin menentukan calon yang lebih siap. Kedua agar bakal calon tidak keluar dan ditangkap partai lain ketika PDIP sudah mengeluarkan keputusan,” bebernya. (ajie mh)
Editor: Ismu Puruhito