SEMARANG (jatengtoday.com) – Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), PT Pertamina wilayah Jawa Bagian Tengah, memprediksi adanya peningkatan konsumsi bahan bakar pesawat udara atau avtur. Diperkirakan akan terjadi kenaikan sekitar 10 persen, dari rata-rata harian sebesar 175 Kiloliter (KL) pada bulan November 2020, menjadi 193 KL.
Pjs Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah, Arya Yusa Dwicandra menuturkan, jumlah tersebut masih jauh di bawah rata-rata normal sebelum pandemi Covid-19 yaitu 398 KL per hari atau 51 persen lebih tinggi dari saat ini. Pihaknya juga tetap mengaktifkan Satuan Tugas (Satgas) Nataru.
“Dari catatan kami, penurunan tertinggi terjadi di Bandar Udara Yogyakarta International Airport (YIA) serta Adi Sutjipto di mana penyaluran total keduanya sebelum pandemi Covid-19 berada di angka 246 KL per hari dan saat masa aktif Satgas Nataru kali ini diprediksi hanya berada di angka 113 KL per hari atau 54 persen di bawah normal,” jelasnya, Sabtu (19/12/2020).
Hal yang sama juga terjadi di Bandar Udara Ahmad Yani di Kota Semarang serta Adi Soemarmo di Boyolali yang masih jauh di bawah normal.
“Penyaluran di Bandara Ahmad Yani saat normal sebesar 106 KL per hari dan diprediksi pada masa aktif Satgas Nataru hanya berkisar di angka 55 KL per hari atau 48% di bawah normal. Sedangkan untuk Adi Soemarmo saat Satgas nanti diprediksi penyalurannya sebesar 25 KL per hari dari rataan harian normal sebelum pandemi yaitu 44 KL perhari,” paparnya.
Sementara itu, untuk stok avtur saat ini lebih dari cukup dimana coverage days (ketahanan stok) untuk wilayah Jawa Bagian Tengah adalah 73 hari.
“Dikarenakan pandemi Covid-19, Pertamina memiliki stok bahan bakar pesawat yang cukup banyak sehingga tidak menjadi kekhawatiran para penumpang dan maskapai mengenai kesediaan bahan bakar tersebut,” tandasnya. (*)
editor : tri wuryono