SEMARANG (jatengtoday.com) – Pohon Tabebuya yang memiliki keunikan bunga warna-warni belakangan ini banyak dikembangkan untuk mempercantik wajah kota. Bunganya yang menyerupai terompet dan memunculkan warna-warni seperti kuning, magenta, pink tua, merah, hingga pink, menjadi sensasi keindahan tersendiri.
Meski Tabebuya ini berasal dari Brasil, publik lebih mengenal kota bertabur bunga ini di Jepang. Di Indonesia sendiri, pohon Tabebuya salah satunya telah dikembangkan di Kota Surabaya. Kota Semarang saat ini juga mulai menanam pohon Tabebuya.
Sedikitnya ada 60 pohon Tabebuya sebagai penanaman tahap awal. Pohon tersebut merupakan bantuan dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Jasa Raharja Cabang Utama Jawa Tengah. Selain Tabebuya, ada 40 pohon pule. Penghijauan tersebut akan dilakukan oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang.
Plt Kepala PT Jasa Raharja Cabang Utama Jawa Tengah, Jamuda FB Marbun menyerahkan bantuan total 100 pohon tersebut kepada Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. “Pohon Tabebuya dan Pule ini untuk menyerap karbon dioksida (CO2) dan mengeluarkan Oksigen (O2). Sehingga membuat lingkungan sejuk,” katanya, Jumat (9/4/2021).
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Disperkim) Kota Semarang, Ali mengatakan, pohon Tabebuya dan Pule tersebut akan ditanam di sejumlah taman dan median jalan protokol. “Salah satunya di ruas Jalan Siliwangi. Kami akan menanam lebih banyak lagi. Maka dari itu, kami mengajak CSR yang lain untuk menanam pohon serupa agar lebih banyak lagi,” katanya.
BACA JUGA: Tiru Surabaya, Pemkot Semarang akan Tanam Pohon Tabebuya di Jalan Protokol
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengapresiasi pemberian pohon Tabebuya dan Pule tersebut. “Pohon ini harganya cukup mahal, sehingga harus dirawat agar bisa memberikan manfaat terutama untuk lingkungan. Semakin banyak pohon, udara di Kota Semarang akan menjadi sejuk dan asri. Selain sebagai pohon peneduh jalan, nantinya juga akan berkembang bunga yang akan menambah nilai estetis kota,” ungkapnya.
Tentunya, dengan semakin banyak pohon, lanjut Hendi sapaan akrabnya, akan dapat mengurangi polusi udara. “Penghijauan dan pelestarian alam di Kota Semarang harus terus digalakkan. Sehingga mewujudkan Kota Semarang yang asri dan ramah lingkungan,” katanya. (*)
editor: ricky fitriyanto