SEMARANG (jatengtoday.com) – Satu lagi perawat di RSUP dr Kariadi Semarang meninggal dunia, Jumat (17/4/2020). Dia belum dinyatakan positif corona, dan meninggal dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Meski begitu, yang bersangkutan sempat melakulan isolasi mandiri selama 10 hari di rumah.
Perawat berusia 52 tahun itu meninggal di rumah sakit tempat dia bekerja. “Sudah melakukan isolasi mandiri. Sempat dilarikan ke Kariadi karena keadaannya semakin memburuk dan akhirnya meninggal,” ucap Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Edy Wuryanto, Jumat (17/4/2020).
Ada kemungkinan tenaga medis ini tertular corona karena melayani pasien Covid-19 di ruang 4B Rajawali. Ruang tersebut merupakan ruang isolasi khusus pasien yang telah dinyatakan positif corona.
“Sudah diswab dua kali. Yang pertama hasilnya negatif. Yang kedua, hasilnya antara negatif dan positif,” bebernya.
Kemudian dilakukan rontgen. Ada gejala mirip corona. “Maka ditetapkan sebagai PDP. Ini masih nunggu hasil swab ketiga,” imbuhnya.
Terkait pemakaman, tidak ada penolakan dari warga. Jenazah asal Semarang ini dimakamkan di Pudak Payung, Banyumanik, Kota Semarang.
Dirut RSUP dr Kariadi Semarang, Agus Suryanto memastikan penanganan terhadap pasien Covid-19 tidak terpengaruh. Terutama setelah 46 tenaga medis di rumah sakit tersebut positif terinfeksi virus corona.
“Jumlah tenaga medis yang ada saat ini masih memadai. Kami membagi petugas menjadi tiga shift, saat ini meski 46 petugas medis termasuk beberapa dokter positif virus corona. Masih ada petugas di lapis lain yang tetap bisa menangani dan melayani,” tandasnya.
Pihaknya juga terus berusaha keras kasus ini tidak terulang di RSUP dr Kariadi Semarang. Semua tahapan pencegahan telah dilakukan. Namun diakuinya untuk mengetahui seseorang telah terkena virus ini tidak mudah.
“Kuncinya harus jujur tentang kondisi kesehatannya sehingga bisa diidentifikasi,” terangnya.
Saat ini, 46 tenaga medis yang positif corona sedang menjalani isolasi mandiri di Hotel Kesambi Hijau. Berdasarkan informasi yang dihimpun, 46 tenaga medis yang positif Covid-19 itu terdiri dari beberapa dokter spesialis, perawat, tenaga penunjang medis hingga nonmedis. (*)
editor: ricky fitriyanto