SEMARANG (jatengtoday.com) – Pasca diresmikan beberapa waktu lalu, hingga sekarang Gedung Parkir Pandanaran Semarang belum dimanfaatkan secara maksimal. Pasalnya, masih banyak pengendara motor maupun mobil enggan masuk ke gedung parkir tersebut.
Sejumlah pengunjung di pusat oleh-oleh di sepanjang Jalan Pandanaran cenderung memilih parkir di tepi jalan. Rata-rata pengunjung mengaku memilih praktis, parkir di tepi jalan karena hanya mampir di pusat oleh-oleh dalam waktu tidak lama.
“Enggak mas, parkir sini aja, saya kan hanya mampir sebentar membeli oleh-oleh,” ujar salah seorang pengunjung di pusat oleh-oleh, Rabu (5/2/2020).
Sekretaris Komisi C DPRD Kota Semarang, Danur Rispriyanto, meminta Dinas Perhubungan dan Dinas Kesehatan Kota Semarang melakukan sosialisasi lebih serius. Tujuannya agar masyarakat memanfaatkan kantong parkir yang dibangun oleh pemerintah.
“Gedung parkir tersebut merupakan gedung parkir untuk masyarakat umum, tidak hanya untuk pegawai Dinas Kesehatan saja,” katanya.
Maka dari itu, diperlukan sosialisasi lebih aktif agar masyarakat mengetahui keberadaan gedung parkir tersebut. Dishub juga harus lebih aktif mengarahkan pengunjung di Jalan Pandanaran. Sehingga para pengunjung pusat oleh-oleh yang membawa kendaraan mau parkir di gedung tersebut.
“Gedung tersebut mampu menampung kurang lebih 300-400 kendaraan roda dua dan 200 kendaraan roda empat. Dibangunnya gedung parkir tersebut di antaranya untuk mengatasi kemacetan akibat parkir liar di Jalan Pandanaran,” katanya.
Petugas Dishub juga diminta mengarahkan kendaraan umum seperti bus pariwisata. Sebab gedung parkir tersebut tidak bisa digunakan parkir untuk kendaraan besar. Petugas Dishub maupun juru parkir harus mengarahkan ke lokasi parkir yang lebih luas seperti di Museum Mandala Bhakti.
“Kami minta Gedung Parkir Pandanaran dikelola dan dirawat dengan baik. Sehingga tidak sia-sia dibangun, apalagi menghabiskan anggaran besar,” katanya.
Secara umum, dia mengapresiasi adanya pembangunan gedung parkir tersebut. Apalagi dilengkapi dengan jembatan penyeberangan orang (skybridge) yang cukup menarik. Pengunjung juga difasilitasi lift. Sehingga mempermudah pengunjung saat memarkirkan kendaraan dan menuju ke pusat oleh-oleh. (*)
editor: ricky fitriyanto