SEMARANG (jatengtoday.com) – Pengamat transportasi Semarang Djoko Setijowarno mengkritisi Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang meminta adanya dispensasi bagi santri untuk pulang ke rumah saat Lebaran.
Padahal di sisi lain pemerintah berkomitmen melarang masyarakat umum mudik untuk mencegah kenaikan kasus Covid-19.
Djoko yang juga Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat menilai, jika pemerintah terlalu banyak memberikan dispensasi, kesannya tidak serius untuk mengurangi penyebaran Covid-19 di saat mudik.
“Banyak pihak sudah sepakat, sampai-sampai pengusaha bus yang terdampak besar mau mentaati pemerintah. Justru sekarang tiba-tiba ada permintaan dispensasi dari penguasa,” ujarnya, Minggu (25/4/2021).
Menurut dia, adanya permintaan khusus dari Wapres dikhawatirkan membuat banyak pihak meminta dispensasi.
“Bayangkan saja jika nanti Ketua MPR, Ketua DPR serta para ketua partai minta dispensasi. Apa gunanya aaturan yang sudah dibuat susah-susah,” cibir Djoko.
Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata tersebut secara sarkas justru menyarankan untuk mengurungkan pelarangan mudik.
“Cabut saja semua aturan mudik yang sudah dibuat, karena nanti terlalu banyak dispensasi yang diminta,” ucap Djoko.
Sebagai informasi, Satgas Covid-19 mengeluarkan Addendum Surat Edaran Nomor 13 tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriyah dan Upaya Pengendalian Penyebaran Corona Covid-19 Selama Bulan Suci Ramadhan 1442 Hijriah.
Inti dari aturan ini adalah memperketat aturan perjalanan mulai 22 April-5 Mei 2021 dan 18 Mei-24 Mei 2021. Pengetatan itu dilakukan dengan mempersingkat masa berlaku testing Covid-19 sebagai syarat perjalanan. (*)
editor: ricky fitriyanto