Kamis, Januari 21, 2021
  • Pedoman Media Saiber
  • Kantor dan Redaksi
  • Masuk
IKUT MENULIS
Jateng Today
  • BERITA
    • EKONOMI – BISNIS
    • HUKUM – KRIMINAL
    • KOTA
    • OLAHRAGA
      • PSIS
    • PEMERINTAHAN
    • PENDIDIKAN – KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • POLITIK
    • SENI – BUDAYA
  • INDEPTH
  • OPINI
  • FEATURES
  • KOTA LAMA
  • VIDEO
  • TRAVELING
  • OTOMOTIF
No Result
View All Result
  • BERITA
    • EKONOMI – BISNIS
    • HUKUM – KRIMINAL
    • KOTA
    • OLAHRAGA
      • PSIS
    • PEMERINTAHAN
    • PENDIDIKAN – KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • POLITIK
    • SENI – BUDAYA
  • INDEPTH
  • OPINI
  • FEATURES
  • KOTA LAMA
  • VIDEO
  • TRAVELING
  • OTOMOTIF
No Result
View All Result
Jateng Today
No Result
View All Result

Pengamat Sindir Lembaga Survei yang Prediksinya Meleset

belum adanya asosiasi lembaga survei yang sehat dan profesional, yang bisa mengikat dan memandu etika mereka.

Ajie MH oleh Ajie MH
Selasa, 3 Juli 2018
di POLITIK
Reading Time: 4min read
BagikanTwit

SEMARANG (jatengtoday.com) – Prediksi tingkat elektabilitas yang dilakukan sejumlah lembaga survei pada Pilgub Jateng 2018 ini dinilai njomplang. Jika dilihat dari hasil real count KPU Jateng sementara ini, selisihnya cukup signifikan.

Pengamat politik dari Universitas Wahid Hasyim (Unwahas ) Semarang, Joko Prihatmoko membeberkan, melesetnya hasil survei ini bukan hanya terjadi tahun ini. Pada 2013 juga banyak yang meleset.

Dia meminta perbedaan jomplangnya elektabilitas hasil survei dengan quick count yang dilakukan lembaga survei di Pilgub Jateng 2018, agar tidak terjadi lagi pada Pemilu 2019 mendatang. “Artinya, kesalahan ini dilakukan beberapa lembaga survei yang sama, yang sangat terkenal di Indonesia,” ucap Joko saat dihubungi, Senin (2/7).

Diakui Joko, hali itu memang tak bisa disalahkan. Sebab lembaga survei itu telah bekerja memegang prinsip-prinsip ilmiah khususnya metodologi riset. Meski begitu, tidak adanya standar operasional prosedur (SOP) terkait batasan sampling dan sebaran, serta belum adanya asosiasi lembaga riset, berisiko hasilnya terlalu subjektif.
“Lembaga survei harus berpikir bahwa hasil survei sebelum pemilihan bisa jadi menjadi rujukan masyarakat dalam menilai para kandidat. Edukasi demokrasi, bisa berawal dari situ. SOP memang belum ada, hanya bekerja pada metodologi riset,” terangnya.

Akan menjadi fatal bila hasil survei sebelum pemilihan berpeluang memiliki power menggiring opini masyarakat untuk ‘memaksa’ memilih kandidat seperti dalam karung. “Lembaga survei akhirnya mengabaikan etika. Mereka tidak peduli dengan pembangunan demokrasi. Untuk bermaksud mengedukasi (politik) masyarakat,” tuturnya.

Dari kacamatanya, melesetnya hasil elektabilitas itu dikarenakan tidak ada kode etik hubungan atau kerjasama lembaga-lembaga dari Jakarta dan dari daerah. Ditambah belum adanya asosiasi lembaga survei yang sehat dan profesional, yang bisa mengikat dan memandu etika mereka. Kalaupun ada asosiasi, kata Joko hanya untuk kepentingan mereka sendiri.
“Yang paling tampak dari itu adalah mereka (lembaga yang sama) melakukan survei Pemilu (Pilgub) lalu mempublikasikannya dan melakukan survei exit poll dan mempublikasikan juga, yang biasa disebut quick count,” jelasnya.

Karena tidak ada aturan itu, kata Joko mereka bebas menjadikan hasil survei sebagai iklan paslon yang memesannya. Sedangkan publikasi hasil survei exit poll digunakan untuk menutup kesalahan dan ketidakvalidan survei terdahulu plus untuk iklan lembaga itu sendiri.

Seharusnya, kata Joko, survei dan exit poll tidak dilakukan lembaga yang sama. Dengan cara itu, menjadikan hasil survei yang tidak valid dan akurat alias asal-asalan ditutup dengan survei exit poll.

“Hasil survei exit poll hampir selalu valid karena dilakukan terhadap pemilih setelah menggunakan hak pilih. Sungguh, itu kejahatan demokrasi dengan cara memanipulasi opini” tandasnya.

Untuk itu, menjadi catatan untuk pemilu 2019 mendatang, Joko mengharapakan para lembaga survei pemilu membuat kode norma atau aturan bersama yang mengatur relasinya dengan pengguna (paslon, pengusaha dll), masyarakat, dan lembaga survei di daerah. “Lembaga survei harus bisa menjadi pilar edukasi demokrasi dalam masyarakat,” ucapnya.

Joko juga menyarankan, harus ada larangan lembaga yang sama melakukan survei Pemilu (pra pemungutan suara) dan survey exit poll.

“Jika itu masih terjadi pada Pemilu 2019, maka itu cara liar memanipulasi persepsi masyarakat kembali. Itu kejahatan demokrasi,” imbuhnya. (ajie mahendra)

editor : ricky fitriyanto

Trending Topic: lembaga surveiPilgubPilgub JatengSurvei
Masuk untuk Berkomentar

TERBARU

TikTok untuk Pendidikan di Masa Pandemi

TikTok untuk Pendidikan di Masa Pandemi

21 Januari 2021
Balmon-JRS Siap Wujudkan Penyiaran Radio Profesional

Balmon-JRS Siap Wujudkan Penyiaran Radio Profesional

20 Januari 2021
Genjot Pendapatan Pajak, Sektor Parkir dan Reklame Belum Sesuai Harapan

Dewan: Setiap Kecamatan Idealnya Punya Kantor Pelayanan PBB 

20 Januari 2021
Terombang-ambing di Laut, Enam ABK Tugboat Logindo Ditemukan Selamat

Terombang-ambing di Laut, Enam ABK Tugboat Logindo Ditemukan Selamat

20 Januari 2021
Penolakan-Serikat-Pekerja-Pegadaian

Faisal Basri Sebut Rencana Akuisisi BRI dan Pegadaian Sesat Pikir

20 Januari 2021
Soal Nasib Kompetisi Tahun Ini, LIB Sebut Ada Tiga Opsi

Liga 1 2020 Resmi Dibatalkan, Begini Sikap PSIS Semarang

20 Januari 2021

POPULAR NEWS

  • Ribuan Non ASN Pemkot Semarang Belum Gajian, BPKAD: Diupayakan Secepatnya

    Ribuan Non ASN Pemkot Semarang Belum Gajian, BPKAD: Diupayakan Secepatnya

    1071 share
    Share 428 Twit 268
  • Dipensiun Tanpa Pesangon, Sekuriti Bank Mandiri Semarang Tuntut Keadilan

    971 share
    Share 388 Twit 243
  • Gaji Non ASN di Kota Semarang Tersendat, Begini Penjelasannya

    2705 share
    Share 1082 Twit 676
  • Perusahaan Pembuat Bingkai di Semarang Diduga Larang Karyawan Ikut FSPMI

    868 share
    Share 347 Twit 217
  • Eksotisme Bledug Kuwu, Situs Legenda Jaka Linglung

    2688 share
    Share 1075 Twit 672
jateng today

Kantor dan Redaksi

Diterbitkan oleh PT Cakra Media Jateng Kantor, Redaksi:
Gd. Monod Diephuis & Co.
Jl. Kepodang 11-13 Kota Lama, Semarang.

Telp: 024-8694252, 081325175005
Email: jatengtodayredaksi@gmail.com
Info Iklan: 081-325-17-5005

Direktur: Agus Suryo Winarto
Pemimpin Redaksi: Ricky Fitriyanto
Staf Redaksi: Tri Wuryono (Editor), Abdul Mughiz, Ajie Mahendra, Baihaqi Annizar, Yoyok Kusri
Webmaster: Day Milovich
Desain Grafis: Ninna Prana S
  • Pedoman Media Saiber
  • Kantor dan Redaksi

© 2018 Jateng Today

No Result
View All Result
  • BERITA
    • EKONOMI – BISNIS
    • HUKUM – KRIMINAL
    • KOTA
    • OLAHRAGA
      • PSIS
    • PEMERINTAHAN
    • PENDIDIKAN – KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • POLITIK
    • SENI – BUDAYA
  • INDEPTH
  • OPINI
  • FEATURES
  • KOTA LAMA
  • VIDEO
  • TRAVELING
  • OTOMOTIF
  • Masuk

© 2018 Jateng Today

Hai, Jumpa Lagi!

Masuk ke Akun Anda

Lupa Password?

Buat Akun Baru

Selangkah lagi. Isi formulir berikut:

Buat isian di semua kotak Masuk

Siap memulihkan password

Masukkan username atau email Anda untuk ganti password baru

Masuk