BOYOLALI (jatengtoday.com) – Komisi C DPRD Jateng menegaskan perlunya optimalisasi seluruh aset kebun dinas yang dikelola Dinas Pertanian dan Perkebunan agar menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dewan mendorong pengelolaan seluruh satker kebun dinas dilakukan secara profesional dengan semangat kerja yang kreatif dan inovatif.
Hal itu dikatakan Sekretaris Komisi C DPRD Jateng Tety Indarti saat memimpin kunjungan kerja ke Kebun Dinas Ngagrong, Kecamatan Ampel, Boyolali, Senin (28/1/2019). Hal itu menyusul minimnya realisasi PAD tahun 2018 lalu.
“Sangat disayangkan realisasinya hanya 5 persen atau Rp 2 juta saja dari target yang juga kecil, Rp 40 juta. Padahal dua tahun sebelumnya bisa di atas 80 persen,” jelasnya.
Anggota Komisi C DPRD Jateng Mustholih menambahkan, setahun lalu saat pihaknya berkunjung ke tempat tersebut, sempat memberikan apresiasi. Sebab kebun ini dengan lahan 4 hektare mampu menyetor PAD Rp 30,7 juta (2017), dibanding misalnya kebun dinas Wonorejo (Batang) yang mengelola lahan 157 hektare lebih hanya menghasilkan Rp 6,5 juta. “Padahal targetnya (2017) Rp 1,6 miliar,” keluhnya.
Politisi PAN itu menyarankan perlunya Dinas mengkaji total kebijakannya. Sebab mengelola kebun pemerintah seharusnya lebih menghasilkan dan jadi rujukan masyarakat, dibanding swasta.
“Kalau merugi mengapa diteruskan? Kan bisa diganti komoditas lain, misalnya seperti direncanakan akan bekerjasama dengan petani mengembangkan jahe merah,” sarannya.
Kebun Dinas Ngagrong mengelola lahan 4 hektare dengan komoditas kopi arabica (2025 batang) dan cengkih (250 batang). Namun umumnya sudah berumur diatas 20 tahun dan perlu diremajakan secara bertahap. (*)