SEMARANG (jatengtoday.com) – PPDB kembali semrawut dengan pendaftar yang memanfaatkan SKTM. Agar tidak merugikan calon siswa lain, anggota dewan meminta agar panitia PPDB dan pihak sekolah benar-benar bisa memastikan kevalidan SKTM yang digunakan.
Anggota Komisi E DPRD Jateng, Muh Zen Adv menjelaskan, sebaiknya sebelum ditetapkan menjadi calon siswa, harus dilakukan supervisi satu persatu para orang tua yang mendaftar dengan SKTM. “Nanti hasilnya disampaikan secara terbuka kepada masyarakat melalui berbagai media atau website sekolah. Jadi yang punya SKTM tapi dari kalangan mampu, bisa ketahuan,” jelasnya, Kamis (5/7).
Hal itu diharapkan bisa mengantisipasi ketidakjujuran pada pelaksanaan PPDB 2018 sekaligus menjawab keraguan dan kekhawatiran masyarakat terkait dengan penyalahgunaan SKTM oleh orang-orang yang mampu dari sisi finansial.
“Supervisi oleh panitia PPDB dilakukan dengan turun langsung ke lapangan, tidak cukup hanya melihat satu lembar SKTM,” ujarnya.
Memang rumit. Bahkan, waktu pendaftaran perlu diperpanjang jika metode ini dilakukan demi menjaga kejujuran dan akuntabilitas. “PPDB bisa diperpanjang, pengalaman tahun kemarin juga diperpanjang karena ada beberapa sekolah negeri yang kekurangan murid,” kata Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Dia menceritakan, SMP Negeri 12 Kota Tegal kekurangan murid tahun lalu. Dari kapasitas 120 siswa, hanya ada 20 pendaftar. (ajie mh)
editor : ricky fitriyanto