SEMARANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang akan melelangkan pekerjaan-pekerjaan dengan anggaran besar lebih awal. Rencananya, mulai Februari berbagai proyek itu akan mulai dilelangkan.
Hal itu disampaikan Pejabat Sekda Kota Semarang, Agus Riyanto kepada wartawan, Jumat (12/1). Ia mengatakan, berdasarkan arahan dari Wali Kota Semarang, seluruh proyek fisik di Kota Semarang yang anggarannya miliaran rupiah akan dilelangkan lebih awal.
“Pekerjaan dengan anggaran besar akan dilelangkan pada Februari. Jadi sesuai arahan agar tidak ada keterlambatan,” kata dia.
Agus mengungkapkan, pihaknya telah mengkomunikasikan kepada seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) selaku pengguna anggaran untuk segera menyiapkan berkas pekerjaan. Ia juga telah memerintahkan OPD untuk bergerak cepat agar pekerjaan segera dilelangkan.
“Jika lelang dan pekerjaan bisa cepat, kan kita bisa melihat di akhir semester I punya Silpa berapa. Yang kemudian bisa kita pakai di anggaran perubahan APBD 2018,” terangnya.
Terkait beberapa pekerjaan pada 2017 yang tidak selesai, hal itu akan dijadikan pembelajaran untuk pelaksanaan pekerjaan 2018 ini. Karenanya, seluruh proyek khususnya yang anggarannya besar diharapkan dapat dilelangkan di Februari mendatang.
“Dengan adanya percepatan pembangunan, maka hasilnya bisa segera dirasakan oleh masyarakat,” tandasnya.
Sebelumnya, Walikota Semarang Hendrar Prihadi meminta seluruh jajaran OPD tancap gas dalam melaksanakan kegiatan. Ia berharap tidak ada lagi alasan untuk menunda-nunda pekerjaan karena anggaran sudah diserahkan.
“Meski demikian, ada satu fenomena yang sudah menjadi budaya di mana gerak cepat yang diawali dengan penyerahan DPA seringkali tidak diimbangi gerak cepat dalam proses kegiatan dan penyerapan anggaran. Jadi semuanya harus segera tancap gas,” tegasnya.
Hendi menegaskan, dirinya sangat tidak menyukai budaya menunda-nunda pekerjaan, baik dalam bentuk kegiatan maupun proyek pembangunan. Apalagi lanju dia, APBD yang dikucurkan oleh Pemerintah Kota Semarang pada tahun 2018 ini nilainya lebih besar dibanding dengan APBD tahun lalu.
“Paling tidak, jika APBD tahun ini lebih besar maka semangat kerja para OPD harus lebih meningkat,” tambah dia.
Budaya ‘ngende-ende’ atau ‘ngulur ulur’ pekerjaan lanjut Hendi masih dilakukan di tahun 2017 lalu. Tahun ini APBD kita sebesar 5,17 triliun sementara tahun 2017 kemarin 4,75 trilyun.
“Logikanya, kenaikan anggaran ini juga harus diimbangi dengan peningkatan kinerja,” pungkasnya. (andika prabowo)
Editor: Ismu Puruhito