SEMARANG (jatengtoday.com) – Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) menggelar di gedung Oudetrap, Kawasan Kota Lama Semarang. Kegiatan bertajuk Temu Pusaka Indonesia, Satu Dekade Gerakan Komunitas Kota Pusaka itu digelar selama tiga hari. Yakni mulai Kamis (20/9/2018) dan akan berakhir pada Sabtu (22/9/2018) besok.
Ketua Panitia Temu Pusaka Indonesia, Agus Marsudi mengatakan, kegiatan diawali dengan Jelajah Pusaka Dieng. Para peserta diajak untuk menyaksikan keindahan dataran tinggi Dieng dengan segala peninggalannya.
“Dalam jelajah Pusaka Dieng itu kami mengajak seluruh peserta untuk menjelajahi daerah itu sambil berdialog mengenai pelestarian pusaka Saujana. Dieng kami pilih sebagai tempat kunjungan karena lokasi itu merupakan kawasan pusaka yang kental dengan kekayaan tradisi yang berintegrasi dengan kekayaan pusaka alam,” kata Agus, Jumat (21/9/2018).
Selain Jelajah Pusaka Dieng, Temu Pusaka Indonesia 2018 juga berisi kegiatan-kegiatan lain. Ia mendasarkan ada empat inti kegiatan dalam Temu Pusaka Indonesia 2018. Yakni Temu Mitra Pelestari Pusaka, Temu Wicara Pelestari Pusaka, Temu Anggota BPPI dan Jelajah Pusaka.
“Seluruh kegiatan kami gelar bertujuan untuk memperkuat kemitraan antara pegiat pelestarian yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia,” tegasnya.
Agus menerangkan kegiatan tersebut untuk menyamakan persepsi atas pentingnya pelestarian pusaka, baik alam maupun budaya untuk memastikan keberlanjutan pembangunan.
“Selain itu juga untuk memperkuat komitmen bersama dalam menjaga nilai signifikansi pusaka, mempelajari pengalaman secara langsung dari para praktisi pelestari pusaka dan meningkatkan pemanfaatan pusaka bagi kesejahteraan masyarakat,” terangnya.
Sejumlah pembicara dari para praktisi pusaka diundang untuk berbagi pengalaman dalam pelestarian pusaka.
“Di akhir acara, nanti akan kami rumuskan rekomendasi yang akan kami sampaikan kepada publik sebagai komitmen bersama untuk melanjutkan satu dekade gerakan komunitas untuk Kota Pusaka Indonesia,” tutupnya. (*)
editor : ricky fitriyanto