KEPALA Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Semarang Sumurung P Simaremare membenarkan adanya oknum pegawai tata usaha kejaksaan berinisial FI yang kedapatan membawa obat daftar G atau obat keras.
Obat tersebut dibawa ke dalam Lapas Kelas IA Kedungpane Semarang saat FI sedang menjalankan tugas untuk mengawal sidang online.
Menurut Sumurung, obat yang dibawa berjumlah dua strip atau 20 butir.
Selengkapnya baca di sini
KTP Elektronik Djoko Tjandra
Lurah Grogol Selatan Asep Subhan mengungkap kronologi terbitnya KTP elektronik atas nama Djoko S Tjandra, terpidana pengalihan hak tagih Bank Bali yang selesai kurang dari satu jam.
Menurut Asep, berawal saat dirinya dihubungi oleh pengacara Djoko Tjandra bernama Anita untuk keperluan pengurusan KTP kliennya.
Asep dihubungi sekitar tanggal 3 Juni 2020. Dia mengaku baru kenal Anita saat dirinya dihubungi hari itu.
Selengkapnya baca di sini
Bos Aguaria Menang Praperadilan
Hakim PN Semarang memutuskan penetapan tersangka Oenny Jauwhannes dalam dugaan kasus penipuan dan penggelapan oleh Polrestabes Semarang tidak sah secara hukum.
Hal itu diungkapkan Hakim Tunggal Muhamad Yusuf saat membacakan amar putusan dalam gugatan praperadilan yang diajukan bos perusahaan air minum Aguaria atau PT Indotirta Jaya Abadi, Oenny melawan Kapolrestabes Semarang.
Hakim menyatakan perkara pidana yang dihadapi oleh Oenny merupakan hubungan keperdataan. “Sehingga penetapan tersangka oleh termohon tidak sah dan tidak berdasar hukum,” tegasnya, Senin (6/7/2020).
Selengkapnya baca di sini
Nasib Kantor Pemkot Magelang
Wali Kota Sigit Widyonindito menyampaikan perlu solusi terbaik untuk menyelesaikan permasalahan Kantor Pemkot Magelang yang sampai sekarang sertifikatnya atas nama Mako Akabri/Mako Akademi TNI. Pihaknya selalu kooperatif terkait pembahasan aset tersebut.
Dalam komunikasi selama 4 tahun terakhir, Sigit bahkan mengaku selalu memikirkan untuk bisa mendapatkan solusi terbaik bagi kedua belah pihak.
“Kita sama-sama instansi negara. Cari solusi terbaik karena bangsa Indonesia sedang diuji untuk memerangi Covid-19. Rakyat sehat dulu, ekonomi bergerak, dan kami tahun ini juga melaksanakan pilkada. Bagaimana caranya agar suasananya tetap sejuk, kondusif, sehingga demokrasi berjalan dengan baik,” katanya, Senin (6/7/2020).
Selengkapnya baca di sini
‘Uang Saku’ Penculikan Nus Kei
John Kei diketahui memberikan uang Rp 10 juta kepada anak buahnya sebelum melaksanakan penyerangan terhadap Nus Kei.
Fakta baru itu terungkap di rekonstruksi yang berlangsung di rumah John Kei di Perumahan Tytyan Indah, Kota Bekasi, Senin (6/7/2020) sore.
Dalam adegan rekonstruksi yang diperankan langsung oleh John Kei, terungkap bahwa dia memberikan uang sebesar Rp 10 juta pecahan Rp 50 ribu kepada tersangka Daniel Farfar.
Selengkapnya baca di sini
(*)
editor : tri wuryono