Saya tulis ini karena kata “paradigma” terlalu sering dipakai, hanya diartikan “cara pandang epistemik”, melupakan betapa beratnya Thomas Kuhn memakai kata itu.
Gagasan Kuhn tentang paradigma, membuatnya dicap sebagai relativis, irasional, antirealis, dan mengerikan di antara posmodernis lain. Kuhn tidak demikian.
Pandangan standar tentang kemajuan ilmiah sebelum Kuhn: sains adalah proses kumulatif bertahap, sedikit-demi sedikit, linier, dan menuju penyempurnaan. Sains menangkap Kebenaran, mengisi detailnya, seperti sapuan kanvas, yang membentuk lukisan pemahaman realitas.
Itu pandangan sains tradisional. Pandangan seperti itu, juga masih dianut budaya populer dan media, yang mengatakan dengan headline seperti: “Terbukti secara ilmiah, doa X dapat pengaruhi struktur molekul air”.
Perbedaan Pemikiran Kuhn dengan Sejarahwan Sains Sebelumnya
Kuhn berbeda. Kuhn mempelajari sejarah sains, terkejut oleh kontras antara realitas sejarah ilmiah dan narasi sejarah ilmiah. Ilmuwan bukan pejuang Kebenaran; mereka pemecah teka-teki. Mereka seperti pemecah jawaban teka-teki silang atau tebakan catur, di mana jawaban sudah secara potensial ada berdasarkan konteks. Sains tidak untuk selesaikan masalah besar, tetapi mengambil langkah dari pengetahuan yang sudah mapan.
“Paradigma” memberitahu para ilmuwan, di mana letak teka-tekinya dan akan seperti apa solusinya.
Kuhn memakai 21 cara berbeda dalam memakai istilah “paradigma”. Bagian terpenting yang harus kamu baca, ada di halaman 174-210. Jangan lupa beri highlight dan anotasi, agar lebih “ingat” penjelasan Kuhn.
Detailnya, dari buku asli, baca:
Kuhn, Structure of Scientific Revolutions, 1969
“Paradigma” Menurut Kuhn
Apa arti “paradigma” menurut Kuhn?
Acuan penjelasan saya, dari buku Thomas Kuhn, the Structure of Scientific Revolutions, 1962. https://amzn.to/3xpcsAV *) Saya nggak afiliasi komersial dengan Amazon.

Pengertian “paradigma” yang utama:
Paradigma sebagai Matriks Disiplin
Sains dapat berhasil membuat kemajuan hanya jika komunitas ilmiah yang relevan memiliki komitmen kuat atas kepercayaan teoretis, nilai, instrumen, teknik, dan metafisika yang mereka miliki.
Definisi paradigma sebagai matriks disiplin bertentangan-dengan pandangan tradisional yang melihat aturan sebagai elemen penentu ilmu. Kata Kuhn, sains berjalan #tanpa adanya aturan. Paradigma itu pandangan dunia bersama yang mengarah ke arah yang benar dan aturan itu tersirat.
Aturan menjadi eksplisit ketika paradigma berbenturan dengan masalah.
Ilmuwan tidak dipandu aktivitas mereka, tetapi dipandu “matriks disiplin”.
Paradigma sebagai Teladan
Konsensus masyarakat tentang contoh penelitian ilmiah di lapangan.
Misalnya: Karya Newton Principia atau Optics dan karya Darwin On the Origin of Species. Teks ini berisi teori dan hukum kunci, serta aplikasi untuk pemecahan masalah penting dengan teknik eksperimental atau matematika baru di karya tersebut.
Ini semacam “teka-teki” untuk ilmuwan berikutnya, yang bisa mereka kerjakan.
Teori ilmiah yang paradigmatik, punya ciri: lebih baik daripada pesaingnya yang terdahulu, dan tidak menyelesaikan segalanya — memberi masalah untuk dipecahkan ilmuwan berikutnya.
Tak-terbandingkan dan Kehilangan
Sains yang paradigmatik, tidak dapat dibandingkan, berbeda dengan sains yang menganggap ada ukuran umum untuk menilai teori-teori ilmiah yang berbeda. Paradigma bisa menggeser apa yang sebelumnya dianggap benar. Terjadi “kehilangan” di sini.
Dunia yang Berbeda
Perbedaan antara paradigma satu dengan yang lain, seperti memasuki dunia berbeda.
Kuhn pernah terkejut dengan kesalahan Aristoteles, namun setelah memahami Aristoteles dengan paradigmanya sendiri, ia bisa menerima kesalahan itu. Kuhn mengalami pergeseran persepsi. Ini seperti ketika kita melihat gambar ilusi gestalt “kelinci atau bebek”.
Beginilah kalau Thomas Kuhn melihat Aristoteles. Bisa terlihat sebagai kelinci, atau bebek.

Kamu bisa tebak, itu kelinci atau bebek, bahkan memahami kedua sisi, tetapi tidak bisa memegang keduanya secara bersamaan. Kita mengalami pergeseran mode persepsi (cara memahami). Ketika memakai “paradigma”, dunia terlihat secara berbeda.
Ini yang membuat Kuhn bisa “menerima” posisi ilmiah Copernicus tentang rotasi dan revolusi.
Begitulah pengertian utama dari “paradigma” menurut Thomas Kuhn. [dm]