Sabtu, Januari 23, 2021
  • Pedoman Media Saiber
  • Kantor dan Redaksi
  • Masuk
IKUT MENULIS
Jateng Today
  • BERITA
    • EKONOMI – BISNIS
    • HUKUM – KRIMINAL
    • KOTA
    • OLAHRAGA
      • PSIS
    • PEMERINTAHAN
    • PENDIDIKAN – KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • POLITIK
    • SENI – BUDAYA
  • INDEPTH
  • OPINI
  • FEATURES
  • KOTA LAMA
  • VIDEO
  • TRAVELING
  • OTOMOTIF
No Result
View All Result
  • BERITA
    • EKONOMI – BISNIS
    • HUKUM – KRIMINAL
    • KOTA
    • OLAHRAGA
      • PSIS
    • PEMERINTAHAN
    • PENDIDIKAN – KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • POLITIK
    • SENI – BUDAYA
  • INDEPTH
  • OPINI
  • FEATURES
  • KOTA LAMA
  • VIDEO
  • TRAVELING
  • OTOMOTIF
No Result
View All Result
Jateng Today
No Result
View All Result

Pakar Beberkan Alasan Tingginya Kasus Positif Corona di Jakarta

Bila standar yang ditetapkan WHO harus memeriksa 1.000 spesimen per 1 juta penduduk, DKI Jakarta telah memeriksa 40 ribu spesimen dari sekitar 10 juta penduduknya.

Jateng Today oleh Jateng Today
Rabu, 29 Juli 2020
di Headline, KOTA
Reading Time: 4min read
Pakar Beberkan Alasan Tingginya Kasus Positif Corona di Jakarta

Ilustrasi. Seorang anak melintasi mural bertema Covid-19 di Jakarta, Senin (27/7/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

BagikanTwit

JAKARTA (jatengtoday.com) – Tim pakar Satgas Penanganan Covid-19 mengungkapkan alasan tingginya kasus positif corona di DKI Jakarta yaitu karena agresifnya pemeriksaan dan penelusuran epidemiologi yang dilakukan oleh tim surveilans. Klaster rumah sakit menjadi salah satu penyumbang terbanyak.

Salah satu Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Dr Dewi Nur Aisyah dalam keterangannya di Graha BNPB Jakarta, Rabu (29/7/2020), menggambarkan agresivitas tersebut dengan pemeriksaan yang dilakukan oleh DKI Jakarta sudah empat kali lipat dari standar WHO.

Bila standar yang ditetapkan WHO harus memeriksa 1.000 spesimen per 1 juta penduduk, DKI Jakarta telah memeriksa 40 ribu spesimen dari sekitar 10 juta penduduknya.

“Pada periode 4-10 Juni DKI Jakarta sudah memeriksa 20 ribu, melebihi ekspektasi WHO. Kemudian bertambah lagi jadi 27 ribu di minggu berikutnya, dan dua pekan terakhir sudah 40 ribu pemeriksaan dalam seminggu. Sudah empat kalinya standar WHO,” kata Dewi.

Dari seluruh kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta periode 4 Juni hingga 28 Juli 2020, sebanyak 57 persennya merupakan tanpa gejala dan 43 persennya orang yang memiliki gejala. Sebanyak 43 persen atau 5.477 kasus positif di periode tersebut didapat dari masyarakat yang mendatangi rumah sakit. Sementara 28 persennya atau 3.567 kasus didapati dari penemuan kasus secara aktif di masyarakat.

“Jadi tim surveilans turun ke pasar, ke perkantoran, rumah ibadah, mencari orang-orang yang tidak ada gejala kemudian positif,” kata Dewi.

Sedangkan sebanyak 29 persen atau 3.694 kasus didapat dari penelusuran kontak erat dari pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Dari kasus pada periode tersebut memang paling banyak berasal dari klaster pasien-pasien di rumah sakit sebanyak 42,95 persen. Sisanya berasal dari klaster anak buah kapal atau pekerja migran Indonesia 5,88 persen dikarenakan Jakarta merupakan salah satu pintu masuk ke Indonesia.

Klaster Perkantoran

Selanjutnya kluster pasar rakyat, perkantoran, pegawai di rumah sakit, pegawai di Puskesmas, kegiatan keagamaan, panti, dan rumah tahanan. Dewi Nur Aisyah mengatakan hingga 28 Juli 2020 ditemukan 90 klaster perkantoran di DKI Jakarta sudah terjangkit Covid-19 dengan total 459 kasus.

“Ini kalau kita lihat angkanya hampir 10 kali lipat atau ada penambahan 416 kasus sebelum masa PSBB diterapkan yang hanya 43 kasus,” kata dia.

Ia mengatakan terdapat dua kemungkinan penyebab peningkatan kasus tersebut. Pertama, bisa jadi di lingkungan perkantoran ada orang yang positif kemudian menularkan pada orang lain.

Orang yang positif tersebut, ujar dia, kemungkinan bisa juga telah tertular selama di perjalanan menuju kantor misalnya di transportasi umum dan sebagainya. “Kemudian bisa juga ia terpapar di lingkungan rumah,” katanya.

Kemungkinan tertular di lingkungan perkantoran cukup tinggi apalagi sesama karyawan sudah saling berkumpul dan ditambah lagi ventilasi udara kurang bekerja dengan optimal sehingga siklus udara kurang bagus.

Beragam

Jika melihat data yang dihimpun, maka klaster penyebaran kasus Covid-19 di perkantoran cukup beragam di antaranya kementerian, badan atau lembaga, kantor di lingkungan pemerintah daerah DKI Jakarta, kepolisian, BUMN dan swasta. Berdasarkan data tersebut, Satgas Penanganan Covid-19 menyarankan bagi perusahaan yang bisa menerapkan kerja dari rumah atau work from home sebaiknya diterapkan.

Jika tetap memaksakan untuk masuk atau datang ke kantor, dr Dewi menyarankan agar membatasi jumlah pekerja maksimal 50 persen. “Kepadatan di kantor jadi terbatas. Yang kedua apabila tetap terpaksa masuk maka dibuat shift kerja dan dibedakan dua jam,” ujarnya.

Tujuannya yaitu agar tidak terjadi penumpukan saat masuk kantor dan juga pada waktu karyawan makan siang. (ant)

editor : tri wuryono

Trending Topic: corona dki jakartacorona dki naikcorona dki updateinfografisinfografis jateng todaypositif Covid-19 DKI jakarta
Masuk untuk Berkomentar

TERBARU

Blokir Iklan di Android dengan Download Adguard Premium

Blokir Iklan di Android dengan Download Adguard Premium

23 Januari 2021
Bank Dunia Setuju Kucurkan 700 Juta Dolar AS untuk Penanganan Corona di Indonesia

Bank Dunia Beri Pinjaman Rp 7 Triliun untuk Penanganan Bencana di Indonesia

23 Januari 2021
Pemerintah Tutup Peluang Swasta Vaksinasi Mandiri

145.901 Tenaga Kesehatan Sudah Divaksin Covid-19

23 Januari 2021
Masih Trauma, Pengungsi Gempa Mamuju Bertahan di Tenda Darurat

Masih Trauma, Pengungsi Gempa Mamuju Bertahan di Tenda Darurat

23 Januari 2021
Kapal Mitra Jaya XIX Hilang Kontak Usai Tabrakan di Perairan Gresik

Kapal Mitra Jaya XIX Hilang Kontak Usai Tabrakan di Perairan Gresik

23 Januari 2021
Tahapan Seleksi Sekda Kota Semarang Berubah, Ini Alasannya

Kabar Duka, Kepala Bapenda Jateng Tavip Supriyanto Meninggal Dunia, Dimakamkan di Boyolali

23 Januari 2021

POPULAR NEWS

  • Eksotisme Bledug Kuwu, Situs Legenda Jaka Linglung

    Eksotisme Bledug Kuwu, Situs Legenda Jaka Linglung

    2824 share
    Share 1130 Twit 706
  • Gaji Non ASN di Kota Semarang Tersendat, Begini Penjelasannya

    2733 share
    Share 1093 Twit 683
  • 10 Aplikasi Home Recording Musik Paling Canggih yang Patut Kamu Coba

    5709 share
    Share 2284 Twit 1427
  • Dipensiun Tanpa Pesangon, Sekuriti Bank Mandiri Semarang Tuntut Keadilan

    980 share
    Share 392 Twit 245
  • Sejarah Pemakaian Frekuensi 432Hz

    1551 share
    Share 620 Twit 388
jateng today

Kantor dan Redaksi

Diterbitkan oleh PT Cakra Media Jateng Kantor, Redaksi:
Gd. Monod Diephuis & Co.
Jl. Kepodang 11-13 Kota Lama, Semarang.

Telp: 024-8694252, 081325175005
Email: jatengtodayredaksi@gmail.com
Info Iklan: 081-325-17-5005

Direktur: Agus Suryo Winarto
Pemimpin Redaksi: Ricky Fitriyanto
Staf Redaksi: Tri Wuryono (Editor), Abdul Mughiz, Ajie Mahendra, Baihaqi Annizar, Yoyok Kusri
Webmaster: Day Milovich
Desain Grafis: Ninna Prana S
  • Pedoman Media Saiber
  • Kantor dan Redaksi

© 2018 Jateng Today

No Result
View All Result
  • BERITA
    • EKONOMI – BISNIS
    • HUKUM – KRIMINAL
    • KOTA
    • OLAHRAGA
      • PSIS
    • PEMERINTAHAN
    • PENDIDIKAN – KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • POLITIK
    • SENI – BUDAYA
  • INDEPTH
  • OPINI
  • FEATURES
  • KOTA LAMA
  • VIDEO
  • TRAVELING
  • OTOMOTIF
  • Masuk

© 2018 Jateng Today

Hai, Jumpa Lagi!

Masuk ke Akun Anda

Lupa Password?

Buat Akun Baru

Selangkah lagi. Isi formulir berikut:

Buat isian di semua kotak Masuk

Siap memulihkan password

Masukkan username atau email Anda untuk ganti password baru

Masuk