in

Omah Popo Gelar Pelatihan Gratis Bagi Warga Tak Mampu

SEMARANG (jatengtoday.com) – Puluhan perempuan yang didominasi ibu-ibu rumah tangga mengikuti pelatihan rias, pembuatan suvenir dan pembuatan buket bunga di Omah Popo, Jalan Branjangan, Kota Lama Semarang, Minggu (6/10/2019).

Kegiatan yang diinisiasi oleh Omah Popo tersebut dibuka secara gratis. Pesertanya tinggal mendaftar dengan syarat membawa surat keterangan kurang mampu dari kelurahan.

Pemilik Omah Popo, Tiauw Agus Suryo Winarto mengungkapkan, sebagai bagian dari Kota Lama, pihaknya ingin turut berkontribusi.

Sebab, saat ini pemerintah baru fokus dalam hal pembangunan infrastruktur wisata di Kota Lama. Namun, terkait pemberdayaan masyarakat dan perawatan budayanya belum banyak disentuh.

“Kami ingin mengisi dalam hal sosialnya, kebudayaannya. Sehingga, seiring dengan ramainya Kota Lama ini jangan sampai justru membuat masyarakat yang ada di dalamnya merasa tersingkir,” jelas Agus.

Panitia acara, Ahmad Hakim menambahkan, tiga macam pelatihan tersebut dilaksanakan dalam satu waktu dan tempat yang sama. Hanya saja mentor dan kelompoknya yang berbeda.

Menurut Hakim, peserta masing-masing pelatihan juga berbeda. Untuk pelatihan rias diikuti 25 orang, pelatihan suvenir 11 orang, dan pelatihan buket 7 orang.

“Pelatihan ini sifatnya berlanjut. Ini baru pertemuan pertama. Nanti setiap hari Minggu akan terus diadakan. Pesertanya juga masih tetap, selama mereka belum dinyatakan lulus,” ungkap Hakim.

Pelatih pembuatan buket, Hesti Fitri Umami mengungkapkan, setiap peserta maksimal hanya boleh mengikuti pelatihan selama 4 kali.

“Jadi kalau sudah ikut empat kali pertemuan, nanti dianggap lulus. Kemudian nanti peserta baru lagi yang ikut,” ucap pemilik usaha buket Flower Fever ini.

Sementara untuk rias, para peserta diwajibkan mengikuti pelatihan sebanyak 12 kali pertemuan. “Kalau rias nanti diakhir ada ujiannya. Kalau dinyatakan lulus, nanti dapat sertifikat untuk membuka jasa rias,” beber pelatih rias, Rosy Bettega dari Sanggar Novega.

Salah satu peserta, Lestari Asih (58) mengaku senang bisa mengikuti pelatihan ini. Apalagi pelatihannya gratis. “Ini sangat bermanfaat ya. Apalagi bagi yang tidak punya pekerjaan tetap, ini bisa menambah penghasilan,” tandas warga Pindrikan Lor tersebut. (*)

editor : ricky fitriyanto