in

Nostalgia Mantan Personel Nasida Ria, Kasidah New NR HIT Bakal Beri Kejutan

SEMARANG (jatengtoday.com) –  Nama Nasida Ria telah melegenda dalam sejarah musik Indonesia sejak 1975 silam. Hingga sekarang telah memasuki generasi ketiga. Eksistensinya tetap dijaga dengan pergantian personel akibat faktor usia.

Sejumlah personel dari generasi pertama yang masih tersisa bertemu dalam karya-karya baru. Mereka membawa nama New NR HIT. Dalam waku dekat, mereka siap memberikan kejutan di Idul Fitri 1441 Hijriah ini. Kejutan tersebut berupa peluncuran mini album.

“Ini menyambung volume satu dan menjawab kerinduan para penggemar,” kata salah satu personel New NR HIT, Nunung, Selasa (19/5/2020).

Dijelaskannya, kelompok musik New NR HIT merupakan grup besutan mantan generasi perintis Nasida Ria. Meski masih merahasiakan sejumlah lagu yang bakal diluncurkan, tetapi ada dua lagu yang pernah ditayangkan di salah satu televisi lokal. Yakni berjudul Kun Anta dan Gema Takbir.

“Volume dua ini kejar tayang untuk menyambut momen lebaran,” katanya.

Dia menjelaskan, sejumlah personel perintis Nasida Ria atau generasi pertama ini tetap membuktikan produktivitas dengan lagu yang baru.

Kejutan mini album volume 2 ini sengaja menampilkan lagu Islami dengan aransemen irama remix, harapannya agar pengemar lagu tak monoton dan menampilkan kasidah lebih modern. “Ada enam lagu di mini album volume 2 ini. Ini menjadi lagu baru yang syairnya digubah sendiri,” katanya.

Ia ditemani personel legendaris lain di antaranya Alfiah, yang dikenal dengan lagu “Wayyak”, Mutoharoh “Perdamaian”, Nur Ain “Kota Santri”, Hidayah “Jilbab Putih” serta Nunung sendiri dengan lagu “Siri-Siri”.

New NR HIT bakal menampilkan lagu berbahasa Jawa. Sebagian ada lagu Mesir versi indonesia. Nunung menyebut New NR HIT berdiri tidak untuk mencari sensasi apalagi menyaingi sesama nasyid, tapi didasari ingin mengobati rasa kangen dengan penggemar dan ajang nostalgia sesama personel Nasida Ria.

Nasida Ria sendiri saat ini sedikitnya telah meluncurkan sebanyak 35 album. Totalnya diperkirakan telah memiliki ciptaan lagu sebanyak 350 karya. Capaian ini tentu tidak sederhana dan membuktikan bahwa Nasida Ria menjadi pionir musik kasidah di Indonesia. Lagu-lagu ciptaannya terkenal di jagat nusantara hingga dunia.

Grup legend yang memiliki basecamp di Kelurahan Tugu, Kota Semarang ini tetap konsisten berkarya dan memertahankan ciri khasnya. Yakni semua personelnya perempuan yang bisa memainkan alat musik sekaligus menyanyi.

Nasida Ria juga menjadi pelopor musik kasidah modern pertama di Indonesia. Tidak terpengaruh kemauan pasar, bahkan Nasida Ria mampu membuka pasar sendiri yakni kasidah yang memiliki ciri khas khusus satu-satunya di Indonesia.

Didirikan sejak 1975 silam. Kali pertama dikelola oleh H Mudrikah Zain, kemudian dilanjutkan Choliq Zain. Mudrikah Zain, dulunya seorang guru qira’at, mengumpulkan sembilan siswinya untuk membentuk suatu kelompok musik kasidah. Yakni Mudrikah Zain, Mutoharoh, Rien Jamain, Umi Kholifah, Musyarofah, Nunung, Alfiyah, Kudriyah, dan Nur Ain.

Pada awalnya, kelompok ini hanya menggunakan alat musik rebana. Sehingga masih bercorak klasik. Tetapi dalam perkembangannya, di masa Wali Kota Semarang Iman Soeparto Tjakrajoeda, disumbangkan sebuah alat musik keyboard. Dari sinilah, coraknya berkembang, dengan ditambah alat musik lain bas, gitar elektrik, dan biola.

Keberadaan Nasida Ria meniti puncak kejayaan hingga tahun 2000-an. Kelompok ini tidak hanya dikenal di Indonesia, tetapi juga di Malaysia, Jerman dan sejumlah negara lain. Setelah 2000-an, Nasida Ria mulai meredup karena personelnya ada yang meninggal, sakit dan keluar karena faktor usia.

Meski sempat vakum, Nasida Ria tetap ada untuk menyapa penggemarnya. Karya-karya baru tetap berusaha dilahirkan dengan merekrut para personel baru. Hingga kini, Nasida Ria merupakan kelompok kasidah modern tertua di Indonesia. (*)

 

editor: ricky fitriyanto