SEMARANG (jatengtoday.com) — Perwakilan warga pesisir dari empat kecamatan di Kabupaten Demak mendatangi Bupati Demak. Mereka mengutarakan sikapnya yang menolak penambangan pasir laut di Morodemak.
Salah satu warga, Salim bercerita, sebagai orang pesisir dan nelayan di Demak, saban hari ia berhadapan dengan banjir rob. Kini ia semakin khawatir dengan rencana penambangan pasir laut.
“Kami khawatir sampai sulit tidur. Dari lahir, kecil sampai hari ini kami hidup di pesisir. Kami masih ingin kampung-kampung pesisir tempat tinggal kami masih bisa juga dilihat dan dinikmati oleh anak cucu kami,” ujarnya, Rabu (5/7/2023).
Salim dan warga pesisir lain mengaku kesulitan untuk mencari pasir atau urukan untuk menaikan rumah dan kampung yang tenggelam.
“Kami tidak tega mengambil pasir dari laut kami, kok malah mau ditambang untuk menanggul daerah lain,” keluhnya.
Warga juga sudah lama mempersoalkan sedimentasi laut. Mereka tidak ingin ada ditambang, melainkan dilakukan pembenahan untuk jalur dermaga pantai Morodemak sebagai lintas keluar masuk nelayan.
“Gundukan pasir sangat penting bagi kami, karena fungsinya untuk memecah ombak. Kalau itu diambil, tidak perlu waktu yang lama ombak pasti masuk wilayah kami dan menenggelamkan kampung,” imbuhnya. (*)
editor : tri wuryono