SEMARANG (jatengtoday.com) – Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Tengah Brigjen Benny Gunawan prihatin dengan adanya beberapa informasi dan temuan peredaran narkoba di desa-desa.
“Dari info yang kami dapat, ternyata narkoba sudah masuk ke pelosok pedesaan. Ini miris,” ucap Benny saat ditemui di kantornya, Kamis (2/4/2020).
Padahal, katanya, selama ini kasus narkoba banyak ditemukan di kota-kota besar. Tapi sekarang polanya sudah berbeda.
“Barangkali kalau di pelosok, dikira lebih sulit diungkap oleh BNN. Namun ini terus kami antisipasi,” ujarnya.
BNNP Jateng sebenarnya sudah mengambil langkah-langkah pencegahan. Di antaranya dengan Program Desa Bersinar (Bersih dari Narkoba).
Program tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memberantas peredaran narkoba dari pinggiran. Mengingat barang panas itu disinyalir banyak diedarkan di desa.
“Selain Desa Bersinar nanti juga akan kami kembangkan dengan Lapas Bersinar (Lembaga Pemasyarakatan Bersih dari Narkoba),” imbuh Benny.
Program Lapas Bersinar ini bersinergi dengan Kemenkumham, supaya tidak ada pengendalian narkoba lagi dari dalam lapas, termasuk program rehabilitasi.
Selain itu, dia juga akan menggalakkan kegiatan-kegiatan berjenjang lainnya.
Benny berharap hal ini dipahami masyarakat. “Media bisa membantu menginformasikan ke masyarakat supaya mereka tahu bahayanya narkoba dan bisa membantu pengungkapan peredaran narkoba,” tandasnya.
Dalam kurun waktu dua minggu terakhir ini, BNNP Jateng bekerjasama dengan pihak terkait berhasil mengungkap dua kasus peredaran narkotika. Yakni pengungkapan Jaringan Magelang dan Jaringan Batam-Jepara-Cilacap.
Untuk Jaringan Batam-Jepara-Cilacap, tersangka beserta barang bukti ditangkap di Desa Mojo, Kecamatan, Cluwak, Kabupaten Pati. (*)
editor : ricky fitriyanto