SEMARANG (jatengtoday.com) – Narapidana di Lapas Perempuan Kelas IIA Semarang patut diacungi jempol. Pasalnya, meski sedang menjalani masa hukuman dalam penjara, tak sedikit dari mereka yang menolak membebani keluarganya.
Di lapas ini terdapat berbagai pembinaan kemandirian seperti membatik, menjahit, membuat bakery, salon, dan masih banyak yang lainnya. Sebagian dari kegiatan itu sudah menjalin kerja sama dengan pihak ketiga.
Sehingga, napi yang mengikuti salah satu kegiatan tersebut akan mendapatkan premi atau upah.
Kasi Kegiatan Kerja Lapas Perempuan Semarang Rini Sulistiyowati menjelaskan, premi yang didapat napi adalah 50 persen dari keuntungan. Sisanya, 35 persen untuk pengembangan dan 15 persen untuk PNBP.
“Sangat memungkinkan (napi) yang produktif bisa menafkahi keluarganya yang ada di rumah,” ujar Rini, Jumat (30/4/2021).
Dia menambahkan, tidak semua napi bisa mengikuti pembinaan kemandirian. Syaratnya, napi tersebut kasusnya sudah berkekuatan hukum tetap dan telah menjalani minimal setengah dari masa tahanan.
Nantinya pihak Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Semarang akan mengadakan assessment, menyeleksi dan menentukan napi yang bersangkutan cocoknya ikut kegiatan apa.
Di samping premi dari pembinaan kemandirian, napi juga bisa mendapatkan upah tambahan, misalnya dari jasa mencucikan baju napi lain. (*)
editor: ricky fitriyanto