Rabu, Januari 27, 2021
  • Pedoman Media Saiber
  • Kantor dan Redaksi
  • Masuk
IKUT MENULIS
Jateng Today
  • BERITA
    • EKONOMI – BISNIS
    • HUKUM – KRIMINAL
    • KOTA
    • OLAHRAGA
      • PSIS
    • PEMERINTAHAN
    • PENDIDIKAN – KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • POLITIK
    • SENI – BUDAYA
  • INDEPTH
  • OPINI
  • FEATURES
  • KOTA LAMA
  • VIDEO
  • TRAVELING
  • OTOMOTIF
No Result
View All Result
  • BERITA
    • EKONOMI – BISNIS
    • HUKUM – KRIMINAL
    • KOTA
    • OLAHRAGA
      • PSIS
    • PEMERINTAHAN
    • PENDIDIKAN – KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • POLITIK
    • SENI – BUDAYA
  • INDEPTH
  • OPINI
  • FEATURES
  • KOTA LAMA
  • VIDEO
  • TRAVELING
  • OTOMOTIF
No Result
View All Result
Jateng Today
No Result
View All Result

Nadiem Makarim Siapkan Gebrakan Baru demi Tingkatkan Literasi Siswa

Kalau anak mencintai membaca, mereka akan tertarik karena konten menarik.

Jateng Today oleh Jateng Today
Sabtu, 4 April 2020
di PENDIDIKAN - KESEHATAN
Reading Time: 4min read
Kuota Jalur Prestasi PPDB Ditambah jadi 30 Persen

Mendikbud Nadiem Anwar Makarim. ANTARA/Dok Humas Kemendikbud

BagikanTwit

JAKARTA (jatengtoday.com) – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim berencana mengubah isi buku pelajaran bagi pelajar untuk memperbaiki kemampuan membaca para siswa di Indonesia.

“Untuk meningkatkan literasi harus mengubah paradigma, buku-buku yang digunakan di sekolah selama ini hanya fokus ke buku-buku paket pembelajaran dan kurikulum, tapi yang lebih penting lagi bagaimana agar mereka mencintai membaca,” kata Nadiem, Jumat (3/4/2020).

Nadiem menyampaikan hal tersebut melalui “video conference” setelah mengikuti rapat terbatas dengan tema “Strategi Peningkatan Peringkat Indonesia dalam Programme for International Student Assessment (PISA)” yang dipimpin Presiden Joko Widodo.

Dalam ratas tersebut Presiden Jokowi menyatakan skor kemampuan membaca para siswa di Indonesia lebih rendah dibanding kemampuan matematika dan sains berdasarkan penilaian dari PISA.

Skor kemampuan membaca siswa Indonesia adalah 371 dan berada di posisi 74, kemampuan matematika skornya 379 di posisi 73 dan kemampuan sains di dengan skor 396 di posisi 71.

“Jadi konten-konten harus fokus pada hal yang menyenangkan untuk siswa. Perubahan terpenting, kalau anak mencintai membaca, mereka akan tertarik karena konten menarik. Dari situ proses literasi akan terjadi,” ungkap Nadiem.

Nadiem mengatakan selama ini pelajaran Bahasa Indonesia juga terbagi menjadi tiga fokus, yaitu literasi, gramatika dan kosa kata, sedangkan ke depannya ia ingin agar benar-benar fokus ke literasi.

“Bagaimana konten pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan buku-buku yang menyenangkan, menarik, relevan untuk jenjang masing-masing siswa kita. Jadi bagaimana bisa cinta membaca, mencintai bacaan, persuasif secara verbal dan persuasif dengan menulis itu yang akan mendorong angka literasi kita naik dan tentu bukan hanya dari buku, tapi juga ‘channel’ belajar ‘online’,” kata Nadiem.

Penilaian Kompetensi

Untuk itu, terkait penilaian kompetensi pembelajaran dari masing-masing daerah juga akan diubah. Perubahan ini khususnya mengenai ujian yang menggantikan Ujian Nasional (UN).

“Akan ada beberapa perbedaan dengan UN. Pertama ‘assesment’ di masing-masing sekolah dan tidak semua siswa akan diuji, tapi ‘sampling’ dari setiap sekolah di tingkat SD, SMP, SMA dengan standar yang sama di semua daerah,” tutur Nadiem.

Namun, lanjutnya, meski ujian tersebut merata di setiap daerah, yang membedakan adalah perlakukan setelah proses “assesment” tersebut.

“Seperti UN tidak ada perbedaan dari tesnya, yang berbeda adalah setelah ‘assesment’, penanganan masing-masing daerah tergantung di level kompetensinya. Jadi ada segmentasi, ada daerah yang lebih banyak bantuan, misalnya karena kami di Kemendikbud menjunjung tinggi keberagaman, meski ‘assesment’ standar, tapi setelah ‘assesment’ yang berbeda sesuai kebutuhan masing-masing daerah,” jelas Nadiem.

Selain perubahan jenis ujian akhir dan perlakuan setelah ujian akhir tersebut, Nadiem juga akan melakukan penyederhanaan kurikulum di semua jenjang.

“Kita sudah sepakat menyederhanakan kurikulum, sehingga lebih mudah dipahami guru dan siswa, beban konten pelajaran harus turun, sehingga di masing-masing konten bisa mendalami kompetensinya, tapi apakah jumlah muatan pelajaran dikecilkan atau konten dikecilkan itu masih dikaji oleh tim,” katanya.

Tim Kemendikbud, menurut Nadiem, masih mendiskusikan dan mempertimbangkan masukan dari berbagai organisasi terkait penyederhanaan kurikulum tersebut.

“Jadi belum bisa jawab apakah mata pelajaran dikurangi atau konten dikurangi, tapi beban siswa yang banyak sehingga tidak bisa mendalami apapun akan kita buat sederhana dan dibuat lebih fleksibel,” paparnya.

PISA merupakan sistem ujian yang diinisiasi oleh Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) untuk mengevaluasi sistem pendidikan dari 72 negara di seluruh dunia.

Setiap tiga tahun, yaitu pada tahun 2000, 2003, 2006, 2009, 2012 dan seterusnya bagi siswa berusia 15 tahun dipilih secara acak untuk mengikuti tes dari tiga kompetensi dasar, yaitu membaca, matematika dan sains.

Indonesia mulai sepenuhnya berpartisipasi sejak tahun 2001. Pada setiap siklus, terdapat 1 domain major sebagai fokus studi.

PISA tidak hanya memberikan informasi tentang “benchmark” Internasional, tetapi juga informasi mengenai kelemahan serta kekuatan siswa beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. (ant)

editor : tri wuryono

Trending Topic: literasi digitalMendikbud Nadiem Makarimmenumbuhkan minat baca anakminat baca rendahtingkatkan minat baca
Masuk untuk Berkomentar

TERBARU

Gunung Merapi Erupsi, Warga Turgo Dievakuasi

Gunung Merapi Erupsi, Warga Turgo Dievakuasi

27 Januari 2021
Hingga Rabu Siang, Merapi Luncurkan 36 Kali Awan Panas

Hingga Rabu Siang, Merapi Luncurkan 36 Kali Awan Panas

27 Januari 2021
Erick Thohir Dorong Masyarakat Mampu Vaksinasi Covid-19 Mandiri

Pekan Terakhir Januari, Kasus Aktif Corona di RI Tembus 126 Ribu

27 Januari 2021
14.127 Pasien Corona di RSD Wisma Atlet Dinyatakan Sembuh

Pemerintah Siapkan Karantina Wilayah Terbatas untuk Kendalikan Kasus Covid-19

27 Januari 2021
Merapi Muntahkan Awan Panas, Boyolali Diguyur Abu Tipis-tipis

Merapi Muntahkan Awan Panas, Boyolali Diguyur Abu Tipis-tipis

27 Januari 2021
Gadaikan Mobil Rental Rp 30 Juta, Residivis di Banyumas Kembali Diciduk Polisi

Gadaikan Mobil Rental Rp 30 Juta, Residivis di Banyumas Kembali Diciduk Polisi

27 Januari 2021

POPULAR NEWS

  • Eksotisme Bledug Kuwu, Situs Legenda Jaka Linglung

    Eksotisme Bledug Kuwu, Situs Legenda Jaka Linglung

    2948 share
    Share 1179 Twit 737
  • 10 Aplikasi Home Recording Musik Paling Canggih yang Patut Kamu Coba

    5784 share
    Share 2314 Twit 1446
  • Tiga Tempat Pijat Ternyaman di Semarang Versi Anak Muda

    3856 share
    Share 1542 Twit 964
  • Cara Hack Running Text LED Toko

    2455 share
    Share 982 Twit 614
  • Gaji Non ASN di Kota Semarang Tersendat, Begini Penjelasannya

    2772 share
    Share 1109 Twit 693
jateng today

Kantor dan Redaksi

Diterbitkan oleh PT Cakra Media Jateng Kantor, Redaksi:
Gd. Monod Diephuis & Co.
Jl. Kepodang 11-13 Kota Lama, Semarang.

Telp: 024-8694252, 081325175005
Email: jatengtodayredaksi@gmail.com
Info Iklan: 081-325-17-5005

Direktur: Agus Suryo Winarto
Pemimpin Redaksi: Ricky Fitriyanto
Staf Redaksi: Tri Wuryono (Editor), Abdul Mughiz, Ajie Mahendra, Baihaqi Annizar, Yoyok Kusri
Webmaster: Day Milovich
Desain Grafis: Ninna Prana S
  • Pedoman Media Saiber
  • Kantor dan Redaksi

© 2018 Jateng Today

No Result
View All Result
  • BERITA
    • EKONOMI – BISNIS
    • HUKUM – KRIMINAL
    • KOTA
    • OLAHRAGA
      • PSIS
    • PEMERINTAHAN
    • PENDIDIKAN – KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • POLITIK
    • SENI – BUDAYA
  • INDEPTH
  • OPINI
  • FEATURES
  • KOTA LAMA
  • VIDEO
  • TRAVELING
  • OTOMOTIF
  • Masuk

© 2018 Jateng Today

Hai, Jumpa Lagi!

Masuk ke Akun Anda

Lupa Password?

Buat Akun Baru

Selangkah lagi. Isi formulir berikut:

Buat isian di semua kotak Masuk

Siap memulihkan password

Masukkan username atau email Anda untuk ganti password baru

Masuk