SEMARANG (jatengtoday.com) – Memasuki musim penghujan, bencana longsor masih mengancam warga RW 6 Deliksari, Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.

Karno (40), warga setempat menunjukkan lokasi longsor setahun silam. Jalan yang tadinya bisa dilewati mobil, kini masih terlihat menganga karena putus dan amblas sedalam satu meter. Jalan tersebut adalah jalur yang menghubungkan RT VI dengan RT I-V. Menurut dia, pengurukan di tempat itu sudah dilakukan beberapa kali, tapi terus saja amblas.
“Warga terpaksa menggunakan jalur alternatif sejauh 500 meter sebagai penggantinya,” katanya, Kamis (8/11/2018).
Di sebelah jalan yang amblas itu juga terlihat bekas rumah ambruk yang sekarang sudah rata dengan tanah.
Menurut Karno, amblasnya jalan itu diikuti dengan tragedi tanah longsor yang menyapu dua rumah.
Saat kejadian memang rumah belum sepenuhnya ambruk, tapi cukup rawan karena posisi rumah sudah miring dan menggantung. “Akhirnya rumah tersebut dirobohkan, pemiliknya sekarang ngontrak,” ujarnya.
Masih teringat jelas di benak Karno ketika peristiwa itu terjadi.Suara gemuruh air sungai yang deras, terdengar sampai jauh. Sesaat setelah kejadian, warga berhamburan keluar rumah untuk melihatnya, termasuk Karno.
Warga lainnya, Sri Ekowati (50) juga merasakan hal yang sama. Apalagi rumah pedagang makanan tersebut hanya berjarak 100 meter dari lokasi terjadinya longsor. “Pokoknya saat itu semuanya panik,” paparnya.
Pasca kejadian tersebut, warga semakin waswas. Apalagi ketika memasuki musim hujan semacam ini.
Kejadian ambruknya rumah terakhir yang terjadi di RT VI juga berlangsung saat musim hujan. Ketika itu, 23 Maret 2018 hujan deras disertai angin kencang melanda daerah ini. Rumah itu ambruk seketika dan rata dengan tanah. Beruntung saat kejadian tidak ada pemiliknya, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.
Sri berharap peristiwa semacam itu tak terulang kembali. Meskipun harapan itu disertai kekhawatiran. Apalagi jika melihat fenomena di lapangan, hampir semua rumah di RW VI mengalami retak-retak. Untuk RT 6 tempatnya tinggalnya merupakan daerah terparah.
Kampung Deliksari ini memang merupakan daerah patahan yang rawan longsor. Tanahnya bergerak sehingga tak ideal untuk area hunian. (*)
editor : ricky fitriyanto