YOGYAKARTA (jatengtoday.com) – Museum Sonobudoyo Yogyakarta menggelar pameran bertajuk “Rajata: Perak dan Kisah di antaranya”. Pameran diadakan di gedung pameran temporer Museum Sonobudoyo pada 4-24 Agustus pukul 09.00-21.00 WIB.
Kepala Museum Sonobudoyo, Setyawan Sahli mengatakan meski dalam kondisi terbatas, pengunjung dapat menyaksikan langsung pameran perak dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Jumlah pengunjung yang ada di dalam ruang pameran juga dibatasi sebanyak 25 orang. “Pengunjung dapat menikmati pameran kurang lebih dalam waktu 30 menit,” katanya dalam rilis yang dikirimkan ke jatengtoday.com, Selasa (4/8/2020).
Dia menambahkan, pameran menceritakan perjalanan perak sejak berabad-abad silam. Sejarah membawa cerita perak dan Sonobudoyo pada satu benang merah melalui Kunnstambachtsschool. “Melalui pameran ini, Sonobudoyo berharap industri perak terus lestari di Yogyakarta dan Kotagede, khususnya,” tandasnya.
Rajata adalah sebutan perak dalam bahasa Sansekerta. Perak amat lekat dengan Yogyakarta seiring dengan pertumbuhan Kotagede sebagai sentra kerajinan perak yang diperkirakan sudah muncul sejak periode Kerajaan Mataram Islam (16 M).
Di sisi lain, Kunstambachtsschool atau Sekolah Seni Kerajinan, yang didirikan oleh Java Instituut di Museum Sonobudoyo turut andil dalam perkembangan ornamen seni hias pada kerajinan perak.
Hal ini dikarenakan pendirian Kunstambachtsschool bertujuan untuk mendidik masyarakat lokal dalam memproduksi perak sebagai kerajinan maupun perlengkapan makan yang digunakan oleh para Bangsawan dan Elit Kolonial.
Berbagai informasi mengenai pameran dan kegiatan Museum Sonobudoyo selanjutnya dapat diperoleh melalui laman resmi www.sonobudoyo.com maupun media sosial @sonobudoyo. (*)
editor: ricky fitriyanto