SEMARANG (jatengtoday.com) — Pesantren kilat di Masjid As Somad, Kelurahan Siwalan, Kota Semarang berlangsung meriah. Anak-anak tampak antusias mengikuti jalannya acara.
Penanggung jawab pesantren kilat, Andika mengatakan, acara ini berjalan secara rutin tiga hari setiap pekan selama bulan Ramadan. Setiap pertemuan diikuti lebih dari 200 peserta.
Menurutnya, metode pembelajaran yang diusung tidak monoton sehingga membuat anak-anak tertarik. Mereka tidak hanya duduk mendengar pelajaran agama, tetapi juga diajak main gim.
“Khusus hari Minggu anak-anak kami ajak jalan-jalan keliling kampung. Lalu kembali ke masjid belajar sambil nonton film islami yang ditayangkan dalam proyektor,” ujarnya, Jumat (22/4/2022).
Menurutnya, anak-anak semakin semangat karena setiap mengikuti pesantren kilat bisa pulang membawa bingkisan menarik. Bingkisan tersebut bantuan dari komunitas Merah Putih Syndicate.
Baca Juga: Komunitas Ini Gagas 10 Program Ramadan, Berbagi Sembako hingga Nikah Massal
Kata dia, acara ini bisa berjalan lancar tidak terlepas dari peran berbagai pihak. Selain Merah Putih Syndicate juga dibantu Karang Taruna Perkata, pihak RT 8 RW 3 Kelurahan Siwalan, serta mahasiswa dari beberapa kampus.
Perwakilan Merah Putih Syndicate, Handoyo mengaku senang bisa turut berpartisipasi mendukung kegiatan pesantren kilat. Komunitas ini roadshow melakukan aksi sosial dari kampung ke kampung.
Tahun ini, Merah Putih Syndicate mengadakan 10 macam kegiatan yang dikemas dalam tema besar “Santri Kolong”. Istilah Santri Kolong merupakan plesetan dari Santri Kalong yang familiar di kalangan pesantren.
Sepuluh program Santri Kolong ini meliputi penggalangan dana; berbagi sembako di kampung-kampung; sharing food untuk berbuka puasa komunitas; warung tiban untuk memberi bantuan para pedagang asongan; menyupport pesantren kilat.
Kemudian program edukasi seni untuk persiapan takbir keliling; podcast; potrer Ramadan berikan dukungan pelaku industri fashion islami; tarling (tarawih keliling); dan berpartisipasi dalam kegiatan nikah sakinah yang membantu nikah gratis bagi para tunawisma. (*)
editor : tri wuryono