YOGYAKARTA (jatengtoday.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menyebutkan adanya hujan abu tipis di sejumlah dusun yang berada di sisi timur Gunung Merapi setelah terjadinya guguran lava pijar pada Minggu (10/1) malam.
“Hujan abu tipis terjadi di sejumlah dusun di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi di sisi timur setelah terjadi guguran lava pijar pada Minggu (10/1) malam sekitar pukul 22.00 WIB,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman Makwan di Sleman, Senin (11/1/2021) pagi.
Hujan abu tipis tersebut di antaranya terjadi di Dusun Kalitengah Lor, Kalitengah Kidul dan Srunen di Kelurahan Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan yang masuk dalam wilayah KRB III Gunung Merapi.
“Selain itu hujan abu juga terjadi di Dusun Singlar, Glagaharjo, Cangkringan,” katanya.
Sebelumnya, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan, Gunung Merapi mengeluarkan 19 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 600 meter pada Senin.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida menjelaskan guguran lava pijar yang teramati pada periode pengamatan Senin pukul 00.00-06.00 WIB itu meluncur ke arah hulu Kali Krasak.
“Guguran lava pijar teramati 19 kali jarak luncur maksimum 600 meter arah hulu kali Krasak,” kata dia.
Selama pengamatan itu, BPPTKG juga mencatat 42 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-21 mm selama 10-69 detik, tujuh kali gempa embusan dengan amplitudo 2-3 mm selama 9-17 detik, 46 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 2-27 mm selama 5-10 detik, dan tujuh kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitido 31-68 mm selama 10-20 detik. (ant)
editor : tri wuryono