Penulis: Andika Prabowo
Editor: Ismu Puruhito
SEMARANG – Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti menyerahkan bantuan alat tangkap ikan ramah lingkungan kepada nelayan di Jawa Tengah.
Penyerahan bantuan dilakukan di Kantor Balai Besar Penangkapan Ikan (BBPI) Kota Semarang, Rabu (20/9). Selain memberikan bantuan, Menteri Susi yang didampingi Dirjen Perikanan Tangkap Sjarief Widjaja dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo juga memusnahkan cantrang yang sebelumnya dipakai nelayan.
Bantuan yang diserahkan yaitu 690 paket bantuan alat tangkap ikan ramah lingkungan berbagai tipe untuk sejumlah daerah. Selain itu juga dilakukan simbolis penyerahan klaim asuransi nelayan dengan total mencapai Rp 1,2 miliar. “Sesuai dengan rencana kita pengalihan cantrang ke alat tangkap ikan yang ramah lingkungan selesai akhir 2017 ini. Kita mulai bagikan alat tangkap pengganti ke nelayan,” kata Susi.
Alat tangkap ikan ramah lingkungan yang diberikan terdiri dari beberapa jenis, seperti tipe Gill Net yang berbentuk jaring dengan lubang lebih besar dari cantrang agar ikan kecil tidak tertangkap. Selain itu, ada juga tipe Bubu Lipat Ikan seperti jebakan berbentuk persegi untuk ikan ukuran sedang. “Bantuan ini diberikan untuk nelayan dengan kapal dibawah 10 GT. Target penyelesaian penyerahan bantuan kepada 7.250 nelayan sampai 31 Desember 2017 dan kini sudah 30% prosesnya sekitar 2000 an,” imbuh Susi.
Menteri Susi juga sempat menjelaskan kepada para nelayan soal keuntungan alat tangkap ikan ramah lingkungan yaitu tangkapan yang semakin besar. Ia juga menghimbau para nelayan Pantura berani ke laut Aru dan Natuna untuk tangkapan besar. “Tahun kemarin ada nahkoda dari Jepara datang ke kantor ibu (saya). Niatnya ganti alat tangkap, sekarang penghasilannya 80 ton dari laut Aru, sebulan. Ikannya ikan mahal,” terangnya.
Agar nelayan bisa sampai ke laut Aru atau Natuna, Susi juga siap memberikan bantuan kapal asalkan dibentuk koperasi dengan anggota minimal 50 nelayan. Ia pun berharap agar ikan-ikan kecil seperti Rucah tidak diambil agar ikan-ikan besar datang. “Pelarangan cantrang bukan untuk menghentikan mata pencaharian, tapi untuk mengalihken. Kan bukan melarang (melaut) sama sekali,” tegasnya.
Usai acara penyerahan bantuan, Menteri Susi dan para pejabat melakukan simbolis pemusnahan cantrang. Susi memegang gunting besar dan memotong cantrang yang dibentangkan. (*)