in

Mengubah Brand Menjadi Platform

Traffic beralih ke video, jangan hanya fokus di SEO web.

Mungkin kamu tidak suka pernyataan ini: “Website sudah mati”. Video mengalahkan website.

Tidak suka pernyataan itu? Coba lihat, pemakaian aplikasi di Android kamu. Berapa lama kamu buka web browser? Coba lihat dalam rentang 1 minggu terakhir. Kalau tidak percaya pada apa yang terjadi, coba tanya kepada kawan dekat kamu, mitra kerja, berapa lama mereka mau buka web. Kalau mau cara yang lebih singkat, buka Android, klik Settings (Pengaturan), pilih Digital Wellbeings and Parental Controls. Itulah daftar aplikasi dan berapa lama kamu pakai di Android. Berapa persen yang dipakai untuk browser? Berapa lama kamu buka platform video?

Saya tidak mengandalkan Google, sejak 2019, untuk menaikkan traffic. Saya punya strategi dan taktik sendiri untuk traffic “tanpa” Google.

Saya mengerti bagaimana membuat website, aplikasi, SEO, dll. Fokus pada SEO akan berakibat pada kematian website.

Sebaliknya, fokus pada content dan berikan sesuatu yang sangat dibutuhkan orang. Bukan apa yang mereka inginkan. Jika setiap kali menulis (atau membuat content) hanya menuruti selera pasar, kamu akan menjadi pasaran. Yang paling disukai orang sekarang, belum tentu baik untuk bisnismu. Belum tentu baik untuk mereka. Lihat trending si Twitter. Berapa kali dalam sebulan, hashtag yang disarankan Twitter itu benar-benar kamu butuhkan? Jadilah berbeda, lakukan riset sebelum membuat content.

Pencarian Google menurun. Biaya klik per Google menurun 14% di tahun 2019. Yang sekarang tinggi adalah video. Youtube, Instagram, TikTok.

Kamu tidak bisa harapkan Google karena Google tidak berutang padamu.

Pernyataan buruk terjadi, ketika orang membicarakan rumor atau issue, kemudian bilang, “Saya tahu dari Google. Saya dapat dari Google.”. Kenyataan: mereka tidak ingat web kamu. Mereka tidak tahu ini sebaran dari mana.

Mengandalkan Google sama dengan berkonsentrasi pada 1 platform, dengan algoritma yang bebas mereka ubah sewaktu-waktu. Googlw berhak mengubah algoritma mereka. Dan iklan selalu paling atas. Google Search adalah bisnis — walaupun proyek kemanusiaan Google sangat banyak.

SEO tidak lagi seperti 2007 yang dengan mengubah keyword dan meta description, tags, kemudian ranking langsung berubah. Tidak akan ada lagi kemudahan itu. Pengetahuan SEO lama, menjadi tidak relevan lagi untuk kamu terapkan.

Tanpa bergerak di video, membuat brand kamu tidak relevan.

Browser hanyalah aplikasi. Bukan pilihan pertama pemakai. Jangan heran, kalau kawan di sebelahmu jarang browsing.

Ubah Brand Menjadi Platform

Search engine hanyalah platform untuk menghasilkan pelanggan. Di sana ada iklan (kamu bisa beli) atau menaikkan peringkat dalam hasil organik. Platform kamu adalah merk (brand) kamu.

Di Facebook, YouTube, Instagram, dan TikTok, ada iklan berbayar atau peringkat (yang pada dasarnya bisa kita beli).

Apakah brand kamu sudah bermain di sana? Perulangan dari saran ini, hanya satu: buat iklan di sana. Belajarlah tentang bagaimana memasang iklan dan mentarget pelanggan.

Televisi diasingkan dalam ekosistem seluler. Teknologi ponsel sudah melampaui televisi. Bahkan sekarang ini, televisi sudah migrasi streaming ke broadcast seluler. Orang membuka YouTube untuk melihat MetroTV, SCTV, untuk melihat siaran — yang terlewatkan.

Lihatlah bagaimana style YouTube menjadi tren berwajah televisi. Cara orang membuat siaran (upload video), sangat mirip studio televisi dan dikerjakan dengan cara televisi. Audio clip. Script. Casting. Mencari apa yang sedang ngehit. Tim produksi. Spontanitas sudah berganti menjadi benar-benar siaran. Tidak mengherankan, yang tidak kuat di backend (balik-layar) dan tidak bermodal besar, mereka akan kalah.

Desktop juga sudah dilampaui ponsel. Mungkin kita ingat, masa-masa di mana orang menabung membeli desktop, bergeser menjadi “harus punya laptop”, kemudian menjadi pertanyaan, “Bisakah ini dilakukan di Android?”.

Termasuk dalam belajar. Platform menggantikan kehadiran manusia, para ahli. Kita tidak peduli siapa saja yang ada di balik Ruang Guru, namun orang percaya kalau Ruang Guru bisa mengantar anak sekolah menjadi lebih pintar dalam belajar. Kita tidak peduli siapa di balik Duo Lingo, Solo Learn, namun orang bisa belajar di waktu luang, untuk belajar.

Anak kecil sekarang, yang mulai berusia 5 tahun, belajarnya sudah mobile. Mereka lihat video. Karena dalam video, pikiran mereka terhubung dengan realitas. Mereka melihat orang lain, membandingkan ajaran guru dan orang tua, dengan “melihat sendiri”. Ini pintasan terbaik untuk menghibur, belajar, wisata, dll.

Bermainlah di platform di mana konsumen kamu berada. Orang jarang tahu kalau Facebook memasang iklan di Amazon, sampai kemudian Facebook menjadi platform tersendiri.

Jika SEO tidak berkembang menjadi pemasar online, kita akan menjadi dinosaurus dengan perut besar (semua orang butuh makan), berekor panjang, sulit bergerak.

Jangan salahkan pengakses. Mereka buka web, apa yang terjadi? Iklan pop-up. Iklan di tengah content. AdSense. Permintaan berlangganan. Cookies. Pemutar video otomatis. ” Tolong matikan pemblokir iklan kamu.”. Pada perangkat mobile, hanha sedikit pelmakai cerdas yang bisa bebaskan diri dari tampilan iklan.

Ini seperti bermain minesweeper: di sekitar angka 1 ada 1 b()m, di sekitar angka 2 ada 2 b()m. Iklan di web terjadi seperti ini. Pengunjung tahu rumus dan tulisan iklan, namun mereka dalam kecemasan.

Jika kamu memakai pemblokir seperti UBlock Origin, ada ratusan niat jahat dari iklan, yang bisa kamu deteksi.

Apakah pengalaman seperti ini yang kamu ingin pengakses rasakan? Itukah yang kamu sebut mengakali pertumbuhan (growth hack)?

Informasi semacam apa yang kamu sajikan? Luangkan waktu untuk menguji kualitas content kamu. Apakah content saya berbeda dari orang lain?

Apakah kamu memproduksi “alat” di dalam informasi kamu?

Untuk menghadapi pengakses pemula (bukan pelanggan):berikan nilai terlebih dahulu. Berikan manfaat, fungsi, untuk menjawab masalah mereka.

Audien menengah: ajak review produk.

Audien ahli: Buat sesuatu. Tematik. Berikan bantuan dengan tulus.

Pikirkan content, pikirkan platform. [dm]