in

Mencurigakan, Proyek Pengaspalan di Depan Pasar Purwodadi Dibongkar

Warga mencurigai proyek tersebut berpotensi terjadi korupsi.

Proyek pekerjaan pengaspalan jalan di jalan Ahmad Yani, tepatnya di depan Pasar Induk Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah. (han)

GROBOGAN (jatengtoday.com) – Proyek pekerjaan pengaspalan jalan di jalan Ahmad Yani, tepatnya di depan Pasar Induk Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah, diwarnai masalah. Proyek senilai ratusan juta itu diduga tidak sesuai standar.

Sejumlah warga mengeluhkan hasil pengaspalan sepanjang 47 meter itu dinilai asal-asalan. Alhasil, baru satu minggu selesai dikerjakan, pekerjaan pengaspalan yang dikerjakan kontraktor pihak ketiga—di bawah naungan Dinas PUPR  Grobogan—tersebut dibongkar.

Salah satu warga mengecek kondisi aspal di ruas Jalan Ahmad Yani depan Pasar Induk Purwodadi Grobogan, yang mudah hancur. (han)

Salah satu warga di sekitar Pasar Induk Purwodadi, Eko Sulis, mengatakan bahwa proses pengerjaan pengaspalan jalan di ruas tersebut dimulai pada 31 Agustus 2023. “Baru satu minggu lalu selesainya, saat ini dibongkar lagi,” katanya, Senin (11/9/2023).

Menurutnya, kualitas dan mutu aspal yang digunakan tak sesuai standar. Proyek tersebut janggal, selain tidak sesuai standar, juga tidak dipasang papan informasi proyek. Warga mencurigai proyek tersebut berpotensi terjadi korupsi.

“Aspal baru itu tidak mampu menahan beban atau sangat lembek. Bahkan saya pegang saja hancur,” katanya.

Mandor proyek, Suparno mengatakan pihak PUPR Grobogan merekomendasikan untuk melakukan pembongkaran aspal sepanjang 47 meter dengan lebar 3 meter tersebut. “Informasinya tidak sesuai standar dari PUPR,” ujarnya.

Dikatakannya, langkah setelah dibongkar, lanjut Suparno, akan dilakukan pembangunan ulang dengan menggunakan aspal yang kondisinya sesuai dengan standar. “Dibangun lagi,” katanya.

Sekretaris Dinas PUPR Grobogan, Wahyu Tri membenarkan pembongkaran aspal di Jalan Ahmad Yani Purwodadi tersebut karena hasilnya tidak bagus.

“Iya betul, ini masih dalam proses kontrak. Karena aspal hasilnya tidak bagus. Rekanan akan melakukan perbaikan,” terangnya.

Dikatakannya, kondisi aspal secara kasat mata terlihat keropos di beberapa titik. “Saat ini pekerjaan itu masih proses kontrak. Pada akhirnya sebelum dibayar akan diuji lab terlebih dahulu secara keseluruhan. Tapi ini masih pelaksanaan. Perbaikan memang mesti dilakukan oleh rekanan,” ujar dia. (han)