SEMARANG (jatengtoday.com) – Teror penembakan di konter ponsel MJ Seluler masih menyisakan trauma bagi sejumlah pihak. Aksi brutal tersebut dilakukan di tempat umum sehingga banyak yang melihat secara langsung.
Para pedagang yang melihat kejadian itu berharap agar pelaku penembakan ditindak tegas. Apalagi, penembakan itu sudah dilakukan beberapa kali, sehingga warga takut akan terulang kejadian serupa.
“Pedagang-pedagang di sini pada lihat semua, tapi tidak ada yang berani melarang. Pada diam semua. Takutnya malah ditembak, kan repot. Harapannya pelaku ya dihukum,” ujar Sulasmi (41), warga Kelurahan Sawah Besar, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang.
Pelaku diketahui bernama Joko Dwi Prasetyo (23), warga Jalan Tambak Dalam 1, RT 2 RW III, Kelurahan Sawah Besar, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang. Rumah pelaku tak jauh dari lokasi penembakan, karena masih satu RW. Konter MJ Seluler berada di RT 3 RW III.
Menurut keterangan korban, Yuli Astika (21) yang merupakan penjaga konter, pelaku ternyata sudah tiga kali mencoba menembaknya. Pertama sebelum bulan puasa, kedua saat bulan puasa, dan yang ketiga Senin (7/1/2019) kemarin.
Hal itu diungkapkan saat memberikan keterangan di Mapolsek Gayamsari.
Yuli merupakan warga Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Di Semarang ia bekerja sebagai penjaga konter milik saudaranya sejak tiga tahun silam. Bersyukur, dari sekian percobaan penembakan yang dilakukan selalu meleset.
Kakak ipar korban, Alif Firmansyah (34) yang tak lain pemilik konter berharap agar pelaku dihukum sesuai prosedur yang berlaku. Pasalnya, warga juga tidak mau jika pelaku masih dibiarkan berkeliaran di kampung ini.
“Ya dihukum lah, soalnya meresahkan masyarakat. Apalagi kalau membawa senjata kayak kemarin, meskipun banyak yang lihat, kan semuanya takut, tidak berani,” kata Alif.
Sedangkan orang tua pelaku, Pangat (58), ketika ditemui enggan untuk berkomentar banyak. Pangat yang saat itu hendak buru-buru pergi hanya mengatakan bahwa kalau bisa kasus tersebut cukup diselesaikan dengan cara kekeluargaan.
“Ya, gitu lah,” ujarnya saat mengangkut etalase yang diberondong peluru oleh anaknya. Etalase tersebut hendak diperbaikinya. (*)
editor : ricky fitriyanto