JAKARTA (jatengtoday.com) – Anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade memuji pidato Presiden Joko Widodo dalam rangka peringatan HUT ke-75 RI di Gedung MPR/DPR. Menurutnya, Kepala Negara untuk mengajak masyarakat melakukan lompatan besar dan bangkit dan tekanan pandemik virus Corona baru atau Covid-19.
“Presiden menggambarkan kepada kita seluruh rakyat Indonesia agar ini bisa jadikan momentum bagi kita untuk bangkit dan melakukan lompatan besar,” kata Andre usai sidang tahunan MPR RI dan sidang bersama DPR RI dan DPD RI di Jakarta, Jumat (14/8/2020).
Presiden Jokowi, menurut Andre, menyerukan perbaikan terhadap tatanan kehidupan masyarakat. Presiden juga meminta untuk perbaikan cara kerja dengan penyederhanaan mekanisme agar hasil kerja dapat dirasakan cepat dan bermanfaat kepada masyarakat.
“Harus kita lakukan, ada perubahan dan koreksi terhadap langkah-langkah kita, mengganti cara kerja kita yang dulu biasanya lama, dan berbelit sekarang melakukan short cut kalau duku banyak yang berbelit ini lebih cepat dan efisien.”
Andre Rosiade
Andre juga mengapresiasi pernyataan Presiden yang menekankan koordinasi yang erat antara pemerintah dan DPR. Misalnya, dengan langkah DPR yang responsif dalam mengesahkan Peraturan Pemerintah Pengganti UU Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara Stabilitas Sistem Keuangan menjadi UU Nomor 2 Tahun 2020.
“Intinya untuk menghadapi masalah ini, kita harus bersatu bersama-sama bahu membahu bergotong royong, Insya Allah Indonesia bisa bangkit kembali,” ujar Politikus Partai Gerindra itu.
Pujian juga dilontarkan Sekretaris Jenderal DPP PAN Eddy Soeparno. Dia mengapresiasi pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo dalam Sidang Tahunan MPR RI terkait dengan langkah-langkah yang diambil pemerintah menghadapi pandemi Covid-19.
“Langkah-langkah itu adalah langkah extraordinary yang memang perlu diambil dalam rangka penyelamatan perekonomian, penyelamatan warga dari aspek kesehatan,” kata Eddy di kompleks MPR/DPR/DPD RI, Jakarta.
Ia menilai apa yang disampaikan Presiden tersebut merupakan momentum bagi masyarakat untuk resetting (mengatur ulang) perekonomian dan tatanan kehidupan agar lebih sehat serta bersih.
Menurut dia, seluruh dunia melakukan resetting sehingga kondisi itu merupakan kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk melakukan lompatan besar jika pelaksanaannya dengan baik dan benar.
“Apa yang disampaikan Presiden yang disampaikan kepada anggota DPR merupakan pemicu bagi kami untuk melakukan hal yang sama, yaitu resetting perekonomian dan tatanan kehidupan,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo empat kali menyerukan kalimat “membajak momentum krisis” saat menyampaikan pidato pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2020 di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat.
Dalam pidato yang disaksikan secara virtual tersebut, awalnya Presiden menyampaikan bahwa dirinya menyambut hangat seruan moral penuh kearifan dari para ulama, pemuka agama, dan tokoh budaya untuk menjadikan momentum musibah pandemi sebagai kebangkitan baru.
Momentum Bangkit
Presiden menyampaikan saat ini merupakan momentum membenahi diri secara fundamental, melakukan transformasi besar, menjalankan strategi besar di bidang ekonomi, hukum, pemerintahan, sosial, kebudayaan, termasuk kesehatan dan pendidikan. Pada saat itulah Presiden menyerukan untuk membajak momentum krisis.
“Saatnya kita bajak momentum krisis untuk melakukan lompatan-lompatan besar. Pada usia ke-75 tahun ini, kita telah menjadi negara Upper Middle Income Country. 25 tahun lagi, pada usia seabad Republik Indonesia, kita harus mencapai kemajuan yang besar, menjadikan Indonesia Negara Maju,” kata Presiden.
Selanjutnya, di pertengahan pidatonya, Kepala Negara kembali menekankan kalimat “membajak momentum krisis” seraya mengingatkan agar semua pihak tidak membiarkan krisis yang terjadi membuahkan kemunduran.
Dalam pidatonya di Sidang Tahunan MPR-RI dan Sidang Bersama DPR-RI dan DPD-RI Tahun 2020, di Gedung MPR/DPR, Presiden Jokowi menyerukan untuk membajak momentum krisis dan melakukan lompatan-lompatan besar.
“Saatnya kita bajak momentum krisis untuk melakukan lompatan-lompatan besar. Pada usia ke-75 tahun ini, kita telah menjadi negara Upper Middle Income Country (Negara Berpendapatan Menengah Atas),” ujar Jokowi yang mengenakan pakaian adat Sabu dari Nusa Tenggara Timur.
Presiden meyakini ketika Indonesia berusia 100 tahun atau 25 tahun lagi, Tanah Air akan menjadi negara maju.
“25 tahun lagi, pada usia seabad Republik Indonesia, kita harus mencapai kemajuan yang besar, menjadikan Indonesia Negara Maju.”
Joko Widodo
Terakhir, Presiden menyematkan kalimat “membajak momentum krisis” saat mengajak semua elemen bangsa melakukan lompatan besar untuk kemajuan bangsa yang signifikan.
“Krisis memberikan momentum bagi kita untuk mengejar ketertinggalan, untuk melakukan transformasi besar, dengan melaksanakan strategi besar. Mari kita pecahkan masalah fundamental yang kita hadapi. Kita lakukan lompatan besar untuk kemajuan yang signifikan. Kita harus bajak momentum krisis ini. Kita harus serentak dan serempak memanfaatkan momentum ini,” seru Kepala Negara. (ant)
editor : tri wuryono