SEMARANG – Bisnis media siber di Indonesia memiliki prospek yang sangat cerah. Diprediksikan, media siber akan mampu menguasai pertukaran informasi di masyarakat dan mengalahkan media konvensional.
Hal itu disampaikan Pembina Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) yang juga CEO tirto.id, Sapto Anggoro dalam diskusi Urgensi Media Siber di Era Milenial di Semarang, Senin (30/10).
“Masa depan jurnalisme di Indonesia bahkan di dunia adalah jurnalisme berbasis data dan media siber. Untuk itu, bisnis media siber merupakan bisnis yang sangat menjanjikan saat ini,” kata Sapto.
Hal itu dibuktikan karena pembaca media siber setiap tahun terus tumbuh. Khusus di Indonesia sendiri, pengguna internet sudah mencapai 132 juta pengguna.
“Itu data survey 2016, tahun ini saya pastikan akan semakin bertambah,” terangnya.
Kemajuan teknologi informasi lanjut Sapto membuat masyarakat sekarang membutuhkan informasi yang cepat. Mereka lebih memilih membuka smartphon untuk memperoleh informasi dibanding membaca buku atau koran.
“Apalagi anak muda, mereka lebih cenderung mencari informasi melalui internet karena lebih praktis,” terangnya.
Hal itulah yang membuktikan jika bisnis media siber memiliki masa depan yang sangat cerah. Namun, Sapto menghimbau untuk memperhatikan konten agar informasi yang diberikan dapat dipercaya.
“Selain soal bisnis, tugas media siber adalah memberikan informasi yang akurat pada masyarakat. Media siber harus memperhatikan konten agar bisa eksis. Semakin bagus dan akurat konten yang disajikan, maka akan semakin besar peluangnya untuk sukses di bidang bisnis media,” paparnya.
Dirinya mencontohkan Tirto.id. Selama ini, Tirto.id selalu mengutamakan konten yang akurat berbasis data.
“Yang harus diperhatikan adalah mencari hal yang berbeda dibanding media lain. Itu akan menjadi ciri khas dan jika dikelola dengan baik, maka media siber itu akan sukses,” pungkasnya. (andika prabowo)
Editor: Ismu Puruhito