in

Manfaatkan Lahan Sempit, Eksperimen Tanam Padi di Balai Kota Semarang

SEMARANG (jatengtoday.com) – Alih fungsi lahan pertanian untuk kepentingan industri dan pengembangan perumahan belum sepenuhnya terkendali dengan baik. Hal itu mengakibatkan lahan pertanian semakin sempit.

Menyiasati hal itu, belakangan muncul sejumlah alternatif berbasis kreativitas pertanian masyarakat dengan mengusung konsep urban farming. Baik menggunakan metode hidroponik maupun akuaponik.

Salah satunya eksperimen menanam padi non sawah sedang dilakukan di lahan sempit di kompleks Balai Kota Semarang.

“Harapannya bisa memotivasi masyarakat luas, untuk dapat memanfaatkan lahan kosong agar lebih produktif. Salah satu ruang bisa dimanfaatkan seperti di atap-atap hotel, atap-atap gedung perkantoran, hingga gedung parkir bisa untuk menanam padi,” kata Hendrar Prihadi, Calon Wali Kota Semarang terpilih periode 2021 – 2024 yang saat ini masih menunggu dilantik.

Dijelaskannya, eksperimen di Balai Kota Semarang memanfaatkan lahan yang relatif tidak luas. Namun dengan penataan sedemikian rupa bisa digunakan untuk lahan pertanian.

“Semangatnya memang untuk memotivasi yang lain agar bisa mengerjakan hal yang sama, untuk menghijaukan Kota Semarang. Di taman balai kota kemarin juga dilakukan uji coba penggunaan water spray system, untuk bisa menurunkan suhu di Kota Semarang ketika musim panas tiba,” ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur mengatakan eksperimen pertanian di kompleks Balai Kota Semarang tidak hanya penanaman padi, tapi juga sejumlah tanaman buah.

“Tidak hanya untuk kepentingan estetika dan edukasi saja. Tetapi padi serta bibit buah yang di taman merupakan tanaman produktif yang bisa dipanen di kemudian hari,” terang dia.

BACA JUGA: Pertanian, Penopang Ekonomi Tangguh yang Rapuh

Eksperimen pertanian tersebut dilengkapi dengan penggunaan teknologi. Di antaranya menggunakan tabulampot dan disematkan QR Code di setiap media tanam. “Sehingga masyarakat bisa memindainya kalau ingin tahu varietas apa yang ditanam. Ini ide Pak Wali,” terangnya.

BACA JUGA: Kelola Urban Farming, Ibu-ibu ini Pasok Sayuran hingga Minimarket

Selain padi dan buah-buahan, Hernowo mengaku juga akan menanam 6.000 pohon sukun, untuk mendorong tersedianya jenis makanan pengganti beras di Kota Semarang.

BACA JUGA: Bertani di Perkotaan, Kembangkan Konsep Urban Farming

“Jika masyarakat ingin berpartisipasi, silakan datang ke Dinas Pertanian, kami mengadakan pelatihan petani kota setiap minggu di kebun pojok Jalan Menteri Supeno atau Urban Farming Corner,” ujarnya. (*)

 

editor: ricky fitriyanto