in

Mal Pelayanan Publik Mangkang Jadi Solusi Birokrasi Berbelit-belit

Birokrasi berbelit-belit selama ini kerap menjadi keluhan masyarakat saat mengurus suatu keperluan seperti perizinan dan lain.   

Infrastruktur baru di Terminal Mangkang Semarang. (dok jatengtoday.com)

SEMARANG (jatengtoday.com) – Saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang sedang menyiapkan program Mal Pelayanan Publik (MPP). Program ini digadang-gadang bakal bisa menjadi terobosan solusi terkait permasalahan birokrasi perizinan yang selama ini sering dikeluhkan berbelit-belit.

Sedikitnya akan ada sebanyak 30 jenis layanan dari 15 Organisasi Pelayanan Daerah (OPD) di jajaran Pemkot Semarang bakal membuka layanan di MPP yang berlokasi di Gedung A Lantai 2 Komplek Terminal Mangkang Semarang.

Tentu saja, masyarakat akan dengan senang hati menunggu realisasi atau terwujudnya pelayanan publik secara mudah, cepat dan gratis di Kota Semarang tersebut.

Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Wahyoe Winarto mengatakan pihaknya telah lama menunggu program MPP tersebut diwujudkan.  “Sejauh ini, Kota Semarang ketinggalan dengan kota lain. Kami berharap ini menjadi terobosan untuk memberikan pelayanan warga Kota Semarang secara mudah,” katanya saat melakukan pengecekan terhadap fasilitas MPP bersama Komisi A di Terminal Mangkang Semarang, Rabu (26/1/2022).

Direncanakan, MPP tersebut bisa dioperasional pada Mei 2022 mendatang menyambut Hari Jadi Kota Semarang ke-475. “Kami lihat masih banyak fasilitas perlu dilengkapi. Harapannya bisa segera dilengkapi dan diselesaikan sebelum pembukaan Mei mendatang,” katanya.

Selain kelengkapan fasilitas, lanjut Liluk, hal penting yang perlu dilakukan oleh Pemkot Semarang adalah sosialisasi pelayanan kepada masyarakat. “Maka kelengkapan fasilitas ini harus segera diselesaikan dan mestinya sudah melakukan sosialisasi. Sesaui rencana, proses uji coba pelayanan akan dilakukan pada Maret sekaligus peresmian Terminal Mangkang,” imbuh dia.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Semarang, Widoyono mengakui sejumlah infrastruktur perlu diperbaiki, seperti fasilitas air, listrik, jaringan digital seperti wifi, software, hardware, serta peralatan komunikasi seperti telepon.

“Termasuk perangkat pelayanan dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang akan terlibat dalam pelayanan,” terangnya.

Rp 2 Miliar untuk Melengkapi Fasilitas

Dikatakannya, saat ini sedang tahap penyiapan fasilitas pendukung oleh Dinas Penataan Ruang (Distaru) Kota Semarang dengan biaya Rp 2 miliar.  “Anggaran tersebut untuk pengadaan lift, eskalator, penunjang reguler dan finishing,” terangnya.

Di dalam MPP sendiri akan ada 30 jenis pelayanan, mulai pelayanan administrasi kota hingga pelayanan hukum dan keuangan.

“30 jenis pelayanan tersebut berasal dari 16 dari Pemkot Semarang dan 14 dari Polrestabes, Samsat, Kantor Pertanahan, BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan, Perbankan dan lain sebagainya,” terangnya.

Kepala Terminal Mangkang, Reno Adi Pribadi mengatakan pemakaian fasilitas Terminal Mangkang tersebut dijalankan dengan sistem pinjam pakai. “MPP ini terobosan unik, sesuai dengan program pengembangan Terminal Mangkang yang saat ini menyerupai bandara baik dari segi pelayanan, fasilitas, infrastruktur maupun pelayanan,” katanya.

Sebelumnya, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan nantinya masyarakat yang akan mengurus perizinan maupun pelayanan lain cukup di satu area tersebut. “Mal Pelayanan Publik ini diinisiasi untuk dapat menyederhanakan proses birokrasi, sehingga tidak terkesan berbelit-belit,” katanya.

Dia menyakini, alur perizinan pada layanan pemerintah yang sering dianggap berbelit bisa diurai dengan konsep Mal Pelayanan Publik tersebut. “Pemerintah, BUMN, BUMD, dan swasta bisa menerapkan sistem yang terintegrasi dan mudah diakses masyarakat di satu area,” jelasnya. (*)