SEMARANG (jatengtoday.com) – Jurusan Animasi SMKN 4 Semarang menggelar Pameran Teaching Factory di Gedung Monod Diephuis & Co, Kota Lama Semarang, 22–24 November 2019.
Ada banyak rangkaian kegiatan dalam acara tersebut. Mulai dari pameran karya, launching film animasi, launching game, diskusi, workshop, lomba mewarnai, hingga live music.
Guru Animasi SMKN 4 Semarang Adnan Setioko menjelaskan, perkembangan industri kreatif di Indonesia umumnya berpusat di kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, dan Yogyakarta. Menurutnya, Kota Semarang ingin mengejar itu.
Berdasarkan kajian, saat ini di Kota Semarang mulai ada forum antar komunitas animasi. Mereka saling bersinergi untuk membuat berbagai terobosan. “Tujuannya ya biar industri animasi di Kota Semarang bisa semakin berkembang,” ujar Adnan.
Di samping itu, dia mengapresiasi langkah pemerintah setempat yang memberikan support tinggi pada industri animasi semacam ini.
Terkait Pameran Teaching Factory ini, perjalanannya cukup panjang mengingat proses pengerjaannya membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Semua karya dari mulai 3D, coloring, animasi, semuanya yang mengerjakan siswa SMKN 4 Semarang.
“Kami sebenarnya sudah mulai proyek ini sejak tahun 2018 lalu. Setelah kami dapat program Teaching Factory itu kami mencoba mengembangkan di 2019 ini, mulai dari membuat karakter, blue print, sampai dikembangkan ke animasi. Kurang lebih butuh setahun lebih,” jelas Adnan.
Namun, imbuhnya, untuk waktu intens mempersiapkan pameran ini kurang lebih sejak 4 bulan yang lalu.
Dia berharap, pameran animasi tersebut bisa merangsang generasi muda Kota Semarang untuk mulai mempelajari dunia animasi. Sebab masih banyak pekerjaan yang berkaitan dengan dunia animasi yang bisa diisi oleh mereka.
Salah satu animasi hasil karya siswa SMKN 4 Semarang yang disuguhkan di pameran tersebut berjudul Kepo.
Sementara itu, Kepala SMKN 4 Semarang Felik Yuniarto menambahkan, pameran ini baru kali pertama dihelat. Dia mengapresiasi pihak-pihak yang turut terlibat.
Felik berharap agar program animasi tak hanya sekedar menjadi pembelajaran di sekolah, tapi juga sudah menjurus ke industri. Di sisi lain bisa memajukan industri animasi secara umum. “Saya berharap semakin maju dan berkembang,” tandasnya. (*)
editor : ricky fitriyanto