SEMARANG (jatengtoday.com) – Beranda media sosial pada Selasa (6/4/2021), dipenuhi ucapan selamat jalan kepada sastrawan legendaris Indonesia, Umbu Landu Paranggi. Umbu merupakan sosok misterius yang dianggap sebagai “gurunya guru” atau gurunya para sastrawan senior di Indonesia.
Sosok Umbu sangat dekat dengan Jamaah Maiyah. Sebab Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun menempatkan sosok Umbu sebagai salah satu guru besarnya. Tentu, tidak hanya Cak Nun, sejumlah sastrawan lain seperti Ragil Suwarno Pragolapati, Iman Budhi Santoso, hingga Linus Suryadi A.G, juga menempatkan Umbu sebagai sosok mahaguru.
Bahkan tagar #MaiyahBerduka hingga pukul 20.00 WIB, menempati puncak trending topic di twitter Indonesia yakni mencapai 4.979 tweet. “Gurunya guru para penyair, Umbu Landu Paranggi, met jalan, sampai jumpa,” unggah seniman Sujiwo Tedjo melalui akunnya.
Berbagai ekspresi mengiring kepergian sang mahaguru diucapkan banyak sastrawan, seniman, dan jamaah Maiyah Cak Nun. “Umbu Landu Paranggi, mahaguru para penyair di Indonesia wafat. Pergilah kuda Sumba kami. Dalam kilat derapmu. Menuju ufuk jauh. Ringkikmu menggema, di ladang ilalang terbuka,” ucap penulis Puthut EA melalui akunnya.
BACA JUGA: Cak Nun Blak-Blakan Bongkar Karut Marut Tata Negara Indonesia
Umbu mengjembuskan napas terakhir pada Selasa (6/4/2021) pukul 03.55 WITA, di Denpasar, Bali. Ia sempat dirawat di RS Bali Mandara sejak Sabtu, 3 April 2021 karena kondisi kesehatannya melemah. Sastrawan yang juga dijuluki Presiden Malioboro itu berusia 77 tahun. Banyak orang kehilangan sosok langka seperti Umbu. (*)
editor: ricky fitriyanto