RANAH PESISIR (jatengtoday.com) — Mahasiswa Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang (UNP), melaksanakan kegiatan Kerja Kuliah Lapangan (KKL) Fisik Sosial dan Pemetaan tahun 2025 di wilayah Ranah Pesisir, Kabupaten Pesisir Selatan.
Kegiatan ini berlangsung selama empat hari, dari tanggal 8 hingga 11 Mei 2025, dengan mengusung tema “Jejak Langkah di Alam, Jejak Cerita di Masyarakat.”
Kegiatan KKL ini difokuskan pada kajian banjir, salah satu permasalahan utama yang dihadapi masyarakat Ranah Pesisir. Mahasiswa melakukan analisis terhadap faktor penyebab banjir, dampaknya terhadap kehidupan sosial dan masyarakat, serta potensi solusi mitigasi berbasis spasial dan kearifan lokal. Kajian dilakukan melalui pendekatan fisik wilayah, sosial kemasyarakatan, dan pemetaan risiko banjir.
Pengambilan data dilakukan di enam nagari, yaitu:
Nagari Pelangai, Pelangai Gadang, Pelangai Kaciak, Pasia Pelangai, Koto VIII Pelangai, dan Sungai Liku. Setiap kelompok mahasiswa melaksanakan survei lapangan, wawancara dengan warga, serta pengumpulan data spasial dan dokumentasi di masing-masing lokasi.
Pelaksanaan KKL ini merupakan hasil kerja sama antara Jurusan Geografi UNP dengan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Sumatera Barat. Kolaborasi ini bertujuan memperkuat hubungan antara dunia akademik dan pemangku kebijakan dalam menghadapi isu-isu kebencanaan dan tata kelola wilayah.
Sebanyak 338 mahasiswa terlibat aktif dalam kegiatan ini, didampingi oleh dosen pembimbing dan staf akademik jurusan.
Acara pembukaan KKL dilangsungkan secara meriah dan dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Akademik UNP, Dr. Refnaldi, S.Pd., M.Litt., Wali Nagari Ranah Pesisir, serta Camat setempat. Dalam sambutannya, Dr. Refnaldi menyampaikan apresiasi atas semangat mahasiswa serta keterlibatan aktif masyarakat dan pemerintah nagari.
Wali Nagari Ranah Pesisir menyambut baik kehadiran mahasiswa dan menyatakan harapannya agar hasil KKL ini dapat menjadi masukan berharga dalam menyusun strategi pembangunan nagari, khususnya dalam pengurangan risiko banjir.
Melalui tema yang diangkat, mahasiswa tidak hanya diajak memahami hubungan antara alam dan masyarakat, tetapi juga ditantang untuk menyusun rekomendasi berbasis data lapangan yang berorientasi pada pembangunan berkelanjutan. (*)