SEMARANG (jatengtoday.com) – Sudah jadi rahasia umum jika SMK belum sinkron dengan dunia industri. Praktis, lulusan SMK yang digadang-gadang jadi tenaga siap kerja, belum bisa langsung diterapkan di industri.
Belum selesai dengan pekerjaan rumah (PR) itu, kini standar lulusan SMK harus ditingkatkan lagi. Pasalnya, saat ini Indonesia sedang mempersiapkan revolusi industro 4.0 sekaligus era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Artinya, jika tidak segera dibenahi, lulusan SMK bakal makin sengsara.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng, Gatot Bambang Hastowo menjelaskan, pihaknya berupaya melakukan revitalisasi SMK untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
“Sesuai amanat dari Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016, kami melakukan lima revitalisasi SMK yaitu revitalisasi guru, sarana dan prasarana, kurikulum, kerja sama antarlembaga, serta sertifikasi lulusan SMK,” jelasnya, Jumat (20/7).
Dijelaskan, revitalisasi pendidikan juga menjadi langkah strategis yang wajib ditempuh untuk menghadapi revolusi industri 4.0 dan menyongsong generasi emas 100 tahun Indonesia.
Bekal yang harus disiapkan, lanjutnya, memang tidak cukup pada keterampilan dasar. Sumber daya manusia Indonesia harus mempunyai keterampilan komunikasi, keterampilan berpikir kritis dan kreatif, literasi digital, keterampilan interpersonal, multikultural, multibahasa, dan keterampilan menyelesaikan masalah.
“Revitalisasi kerja sama antarlembaga mendorong pihak sekolah untuk bermitra dengan Kementerian Perindustrian,” bebernya.
Menindaklanjuti hal itu, kata dia, pada 2017 sudah ditandatangani kerja sama antara dengan Kementerian Perindustrian dan ada 117 perusahaan yang bekerja sama dengan SMK di Jateng.
Sementara itu, Sekda Jateng, Sri Piryono menambahkan, baru tiga SMKN Jateng yang diklaim sukses mencetak lulusan siap kerja. Hal itu dapat dilihat dari sekitar 70-80 persen lulusan SMKN Jateng yang telah diterima bekerja di perusahaan, meskipun ada pula mereka yang memilih melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
“Ke depan kami akan membuat SMKN Jateng, karena yang sekarang baru ada tiga, yaitu di Kota Semarang, Kabupaten Pati, dan Purbalingga,” ujarnya. (ajie mh)
Editor: Ismu Puruhito