(jatengtoday.com) – Banyak produser dan sutradara yang memilih kota diantara dua benua ini sebagai lokasi pembuatan film. Pariwisata Turki mendapatkan promosi yang bagus dari film-film tersebut. Kita tentu masih ingat bagaimana film “Laskar Pelangi” membuat Bangka Belitung kebanjiran turis. Juga “Eat, Pray, Love” yang dibintangi Julia Roberts menjadikan Ubud semakin dikenal.
Banyak film yang mengambil lokasi syuting di sejumlah destinasi ternama di Istanbul. Berikut beberapa tujuan wisata tersebut :
1. Hagia Sophia

Bangunan mengagumkan ini awalnya Basilika Ortodoks. Saat Istanbul dikuasai Kekaisaran Latin, Hagia Sophia atau Aya Sofya diubah fungsi menjadi Katedral Katolik. Ketika Konstantinopel jatuh ke kekuasaan Ottoman, bangunan merah bata ini diubah menjadi masjid. Setelah Republik Turki berdiri pada 1923, Hagia Sophia difungsikan sebagai museum.
Hagia Sophia dengan satu kubah besar, delapan kubah kecil, dan sejumlah menara lancip menjadi inspirasi arsitektur Dinasti Ottoman, termasuk Blue Mosque. Jika dilihat, seluruh bangunan masjid di Istanbul bentuknya seperti Hagia Sophia dengan skala kecil.
Bangunan berwarna merah bata ini menjadi lokasi syuting film “Inferno”. Film diangkat dari novel berjudul sama karya Dan Brown. Ikon pariwisata Turki ini menjadi salah satu tempat Prof Robert Langdon (Tom Hanks) dan Sienna Brooks (Felicity Jones) mencari petunjuk guna memecahkan teka-teki. Petualangan Langdon diawali dari Florence dan Venesia di Italia dan berakhir di Istanbul, Turki.
Langdon dan Brooks berupaya memecahkan teka-teki dari tokoh antagonis, Bertrand Zobrist (Ben Foster). Zobrist menyembunyikan virus Inferno yang dapat memusnahkan sebagian besar penduduk dunia.
Dalam film dikisahkan Langdon dan Brooks mengunjungi Makam Henricus Dandolo (Enrico Dandolo) di Hagia Sophia. Dandolo adalah Pangeran dari Venesia yang memerintah Konstantinopel pada 1204.
Bangunan yang berkali-kali diubah fungsinya ini cukup unik. Arsitekturnya menunjukkan pada masa lalu, para arsitek mampu membuat bangunan dengan apik. Batu-batu pembentuk disusun sedemikian rupa. Mereka menempelkan batu-batu menggunakan telur burung unta sebagai perekat. Sebab saat itu belum ada semen.
Kaligrafi ukuran besar terpasang di puncak-puncak pilarnya yang tinggi. Delapan kaligrafi yang mencolok bertuliskan Allah SWT, Muhammad SAW, empat sahabat Rasul, dan dua cucu Rasul.
Diantara kaligrafi bertuliskan Allah dan Muhammad, ada lukisan Bunda Maria menggendong Isa. Di masa Ottoman berkuasa, lukisan ini ditutup menggunakan cat putih. Begitu juga lukisan sejumlah malaikat yang ditutup emas pada bagian wajahnya. Setelah Hagia Sophia menjadi museum, lukisan tersebut dimunculkan kembali.
2. Basilica Cistern

Tak jauh dari Hagia Sophia, ada Basilica Cistern. Bangunan yang juga bernama Yerebatan Sarnici ini merupakan tempat penampungan air untuk kebutuhan Grand Palace dan wilayah sekitarnya. Penampungan air bawah tanah ini dibangun di masa Kaisar Bizantium, Justinian I.
Saat masuk ke dalam, kesan mistis tercipta dari bayangan 336 pilarnya yang menimbulkan refleksi di air. Dua pilarnya berpondasikan kepala Medusa. Ruang bawah tanah ini tidak roboh meskipun diatasnya berdiri banyak bangunan di kawasan turisme yang padat.
Tempat eksotis ini muncul di bagian akhir film “Inferno”. Yaitu saat Prof Robert Langdon terjun ke air mencari virus mematikan yang disembunyikan di salah satu pilarnya. Dalam “Inferno”, digambarkan sedang ada konser musik klasik di Basilica Cistern. Di tengah konser berlangsung, Langdon berjibaku dengan musuh untuk merebut virus Inferno yang diletakkan di salah satu pilar berpondasi kepala Medusa, wanita berambut ular.
Tabung berisi virus tersebut diletakkan di Cistern karena wabah penyakit akan mudah menyebar melalui air. Beruntung Prof Langdon berhasil mengamankannya sebelum virus menyebar.
Basilica Cistern juga menjadi movie set salah satu installment James Bond lawas, “From Russia with Love”. Bond digambarkan naik perahu di waduk bawah tanah tersebut.
3. Grand Bazaar

Grand Bazaar tak hanya menawarkan sensasi berbelanja. Pasar kuno ini kaya sejarah karena dibangun oleh Sultan Mehmet II pada 1455 setelah penaklukkan Konstantinopel. Pada abad ke 17, Grand Bazaar menjadi pasar terbesar di Eropa. Banyak referensi menyebutkan tempat ini merupakan mal pertama di dunia.
Grand Bazaar yang dalam bahasa Turki disebut Kapali Carsi ini terdiri dari 3.000 toko dan dikunjungi 250-400 ribu orang per hari. Berada di dalamnya seperti masuk ke dalam labirin. Lorongnya bercabang-cabang dan bisa membuat tersesat.
Lagi-lagi, tempat ini juga menjadi syuting film box office. Bagi yang sudah menonton “Skyfall”, ada adegan saat James Bond (Daniel Craig) mengejar musuh menggunakan motor trail. Dia dibantu Eve Moneypenny (Naomie Harris) yang ikut mengejar menggunakan mobil jip. Aksi kejar-kejaran dimulai dari kawasan Kota Tua Istanbul. Kemudian Bond yang masih mengendarai motor naik ke atap toko-toko, menabrak kaca, dan tembus ke dalam bangunan pasar yang ramai. Nah, tempat itu adalah Grand Bazaar.
Meski jumlah tokonya ribuan, barang yang dijual rata-rata hampir sama. Ada karpet khas Turki, jilbab Turki, lampu hias, kaos, hingga makanan seperti cokelat, kacang, rempah, dan lokum atau Turkish Delight, manisan khas Turki yang terbuat dari madu.
Para pedagang di Grand Bazaar ini juga jago merayu pembeli. Sapaan Merhaba (halo dalam bahasa Turki) dan brother menjadi andalan mereka untuk mulai menawarkan barang dagangannya.
Mereka juga menguasai sejumlah kosakata bahasa Indonesia yang langsung digunakan saat melihat calon pembeli berwajah Melayu lewat. Sapaan “Indonesia..,”, “Malaysia…,”, “Apa kabar?”, “Kabar baik,”, “Terima kasih,” dan “Sama-sama,” berulangkali dilontarkan.
Saat pembeli masuk ke toko dan melihat-lihat, tak segan mereka menawarkan teh apel yang disajikan dalam gelas kecil berbentuk bunga tulip. Tentu pembeli jadi sungkan jika tak berbelanja.
4. Blue Mosque

Lokasinya berada di kawasan Kota Tua yang menjadi pusat turisme. Masjid ini dibangun pada masa Sultan Ahmet I (1603-1617) dengan arsitektur yang terinspirasi Hagia Sophia, bangunan di seberangnya.
Disebut Blue Mosque karena interiornya banyak dihiasi keramik warna biru. Orang bilang warna birunya berkilauan seperti air laut yang tertimpa sinar matahari. Selain interior yang mewah dengan lampu gantung ukuran besar, bagian luar masjid juga istimewa. Kubah-kubah besar dengan 6 menara tinggi berujung lancip.
Keindahan Blue Mosque muncul sebagai latar belakang film action “Taken 2”. Melanjutkan kisah film pertama, sekuel ini kembali menyuguhkan drama penculikan. Kali ini, Bryan Mills (Liam Nesson), mantan istrinya, Lenore (Famke Janssen), dan anaknya, Kim (Maggie Grace) diceritakan berlibur ke Istanbul.
Namun di kota ini Mills dan Lenore diculik oleh kelompok mafia yang hendak balas dendam. Landscape Blue Mosque dari udara dengan suara adzan beberapa kali muncul di film ini. Adegan baku hantam Mills dengan sejumlah musuhnya juga diambil di sejumlah lorong sempit Kota Istanbul.
5. Selat Bosphorus

Selat yang membelah Istanbul bagian Eropa dan Asia ini menjadi latar salah satu seri James Bond, “The World Is Not Enough”. Dalam film yang dibintangi Pierce Brosnan ini, juga muncul Maiden Tower yang berdiri di sebuah pulau di tengah Selat Bosphorus.
Menyusuri Selat Bosphorus dengan naik kapal adalah pengalaman yang wajib dicoba saat berwisata ke Istanbul. Dari atas cruise, landscape Istanbul bisa dinikmati dengan leluasa. Saat berangkat, kapal merapat di sisi Eropa, lalu saat putar haluan ke Pelabuhan, gantian mendekat ke sisi Asia.
Diantara desir angin dingin dan burung-burung yang terbang berseliweran, landmark yang terlihat diantaranya Galata Tower, Dolmabahce Palace (istana bergaya Eropa jaman Ottoman), Bukit Camlica yang tertinggi di Istanbul, serta Maiden Tower. (*)