Selasa, Januari 26, 2021
  • Pedoman Media Saiber
  • Kantor dan Redaksi
  • Masuk
IKUT MENULIS
Jateng Today
  • BERITA
    • EKONOMI – BISNIS
    • HUKUM – KRIMINAL
    • KOTA
    • OLAHRAGA
      • PSIS
    • PEMERINTAHAN
    • PENDIDIKAN – KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • POLITIK
    • SENI – BUDAYA
  • INDEPTH
  • OPINI
  • FEATURES
  • KOTA LAMA
  • VIDEO
  • TRAVELING
  • OTOMOTIF
No Result
View All Result
  • BERITA
    • EKONOMI – BISNIS
    • HUKUM – KRIMINAL
    • KOTA
    • OLAHRAGA
      • PSIS
    • PEMERINTAHAN
    • PENDIDIKAN – KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • POLITIK
    • SENI – BUDAYA
  • INDEPTH
  • OPINI
  • FEATURES
  • KOTA LAMA
  • VIDEO
  • TRAVELING
  • OTOMOTIF
No Result
View All Result
Jateng Today
No Result
View All Result

Lia Sengaja Datang Ingin Belajar Melukis di Kampung Batik

Pengunjung di kampung ini bisa belajar membatik atau melukis secara langsung.

Abdul Mughis oleh Abdul Mughis
Minggu, 8 Juli 2018
di FEATURES
Reading Time: 4min read
melakukan pengarahan mulai dari sket dan pencampuran warga cat

Seorang pengunjung sedang belajar melukis di sebuah gazebo di Kampoeng Jadhoel, Kampung Batik Tengah RT 4 RW 2, Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang. Foto: abdul mughis.

BagikanTwit

SEMARANG (jatengtoday.com) – Lia mengaku belum lama mengetahui di Kota Semarang ada salah satu kampung yang asyik untuk belajar membatik dan melukis. Penasaran, ia kemudian menyambangi Kampung Batik Tengah RT 4 RW 2, Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang.

Meski tidak muda lagi, usia kurang lebih 40 tahun bagi tak menghambat niat untuk belajar membatik. Alih-alih menikmati liburan, warga Manyaran itu menemui Sekretaris RT 4 RW 2, Ignatius Luwiyanto yang sekaligus menjadi guru lukis.

“Saya sengaja datang kesini untuk belajar melukis. Dapat informasi dari teman, beberapa hari lalu teman saya belajar membatik. Saya ingin belajar melukis. Kalau batik bahan dasarnya dari kain, kalau ini dari kanvas dan catnya dari aklirik,” kata Lia ditemui jatengtoday.com, Sabtu (7/7).

Di sebuah gazebo di tengah kampung tersebut, Lia asyik memulai goresan kuas di atas kanvas. Sesekali, Ignatius melakukan pengarahan mulai dari sket dan pencampuran warga cat. “Asyik sekali,” katanya.

Ignatius Luwiyanto mengatakan, sebetulnya di kampung tersebut hanya sekitar 7 orang yang menguasai membatik. Tetapi ada pelatihan untuk ditularkan kepada warga lain. “Termasuk siapapun yang berminat belajar membatik. Ibu-ibu, bapak-bapak, remaja, semua belajar membatik. Kalau pagi bekerja seperti biasa, ada yang PNS, karyawan swasta, wiraswasta, dan lain-lain. Tetapi aktivitas sambilan kalau sore dan malam membatik,” katanya.

Lebih lanjut, kata dia, banyak investor mulai tertarik untuk membantu. Salah satunya PLN. PLN membantu dalam bidang pengembangan UMKM dengan memberikan sejumlah peralatan membatik dan proyektor untuk pelatihan. “Prinsipnya, kami memberdayakan warga. Setiap pengunjung yang datang kami sambut dengan senang hati. Anak-anak muda yang mengambil foto kami persilakan,” katanya.

Sementara itu, Ketua RT 4 RW 2, Dwi Kristiyanto, mengatakan pemberdayaan warga setelah menjadi Kampoeng Jadhoel, lebih terarah dan berkembang. “Aktivitas warga yang dulu tidak berkembang, sekarang menjadi lebih berarti. Ada pelatihan keterampilan. Tidak hanya membatik, tetapi juga mengembangkan kuliner jadul khas Semarang. Ini murni swadaya masyarakat,” katanya.

Dari awal memang ada keinginan dari warga untuk menciptakan rasa nyaman di lingkungannya. “Dulunya gelap, sekarang menjadi terang. Dulu tidak ada penghijauan, sekarang banyak bunga,” katanya.

Ia tidak mengira, ternyata banyak orang mengunjungi kampung tempat tinggalnya. Pengunjung dari berbagai daerah di Indonesia menyambanginya. “Dari berbagai daerah di Indonesia, Pontianak juga ada. Bahkan dari luar negeri pun juga mendatangi RT kami. Dari Australia, Kanada, Amerika, India dan masih banyak lagi. Ada yang hanya sekadar jalan-jalan, foto-foto, hingga pelatihan dasar membatik di sini,” katanya.

Untuk sementara, ia mengakui belum ada homestay yang bisa ditinggali oleh wisatawan. “Ke depan, kami juga berkeinginan mengembangkan homestay. Tapi untuk sementara ini kondisinya belum memungkinkan. Tergantung keinginan warga di sini juga,” katanya.

Kampung tersebut memang terbilang ramping, yakni hanya 23 kepala keluarga (KK), 32 rumah, dan 82 orang yang tinggal di RT tersebut. “Banyak pendatang yang tinggal dan ngekos. Pekerjaan warga bervariasi, ada PNS, guru, wiraswasta, karyawan dan lain-lain. Setiap minggu pagi, warga membuat pasar batik. Semua penjualnya warga sini,” katanya. (abdul mughis)

editor: ricky fitriyanto

Trending Topic: Kampung Batik Semarangkuliner jadul khas Semarangpelatihan membatiksemarang
Masuk untuk Berkomentar

TERBARU

Semen Gresik Pasok Produk Unggulan untuk Proyek Tol Semarang-Demak

Ada Penurunan Permukaan Tanah di Tol Semarang-Demak, Warga Diminta Lepas Lahan Permukiman

26 Januari 2021
Terobos Edaran Ganjar, Hendi Tetap Beri Kelonggaran PKL Buka Hingga Pukul 22.00 WIB

Terobos Edaran Ganjar, Hendi Tetap Beri Kelonggaran PKL Buka Hingga Pukul 22.00 WIB

26 Januari 2021
Peternak Ayam di Banyumas Protes Dimintai ‘Uang Damai’ Rp 90 Juta

Peternak Ayam di Banyumas Protes Dimintai ‘Uang Damai’ Rp 90 Juta

26 Januari 2021
Pungut Suap ke Calon Pegawai, Dirut PDAM Kudus Ayatullah Humaini Divonis 4,5 Tahun

Pungut Suap ke Calon Pegawai, Dirut PDAM Kudus Ayatullah Humaini Divonis 4,5 Tahun

26 Januari 2021
Petani di Karanganyar Kekurangan Pupuk Bersubsidi, Ternyata Ini Biangnya

Petani di Karanganyar Kekurangan Pupuk Bersubsidi, Ternyata Ini Biangnya

26 Januari 2021
Daop 6 Tambah 32 Perjalanan KA untuk Libur Akhir Tahun

Bertahan di Masa Pandemi, KAI Siapkan Sejumlah Inovasi

26 Januari 2021

POPULAR NEWS

  • Eksotisme Bledug Kuwu, Situs Legenda Jaka Linglung

    Eksotisme Bledug Kuwu, Situs Legenda Jaka Linglung

    2927 share
    Share 1171 Twit 732
  • 10 Aplikasi Home Recording Musik Paling Canggih yang Patut Kamu Coba

    5768 share
    Share 2307 Twit 1442
  • Gaji Non ASN di Kota Semarang Tersendat, Begini Penjelasannya

    2764 share
    Share 1106 Twit 691
  • Cara Hack Running Text LED Toko

    2444 share
    Share 978 Twit 611
  • Tiga Tempat Pijat Ternyaman di Semarang Versi Anak Muda

    3843 share
    Share 1537 Twit 961
jateng today

Kantor dan Redaksi

Diterbitkan oleh PT Cakra Media Jateng Kantor, Redaksi:
Gd. Monod Diephuis & Co.
Jl. Kepodang 11-13 Kota Lama, Semarang.

Telp: 024-8694252, 081325175005
Email: jatengtodayredaksi@gmail.com
Info Iklan: 081-325-17-5005

Direktur: Agus Suryo Winarto
Pemimpin Redaksi: Ricky Fitriyanto
Staf Redaksi: Tri Wuryono (Editor), Abdul Mughiz, Ajie Mahendra, Baihaqi Annizar, Yoyok Kusri
Webmaster: Day Milovich
Desain Grafis: Ninna Prana S
  • Pedoman Media Saiber
  • Kantor dan Redaksi

© 2018 Jateng Today

No Result
View All Result
  • BERITA
    • EKONOMI – BISNIS
    • HUKUM – KRIMINAL
    • KOTA
    • OLAHRAGA
      • PSIS
    • PEMERINTAHAN
    • PENDIDIKAN – KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • POLITIK
    • SENI – BUDAYA
  • INDEPTH
  • OPINI
  • FEATURES
  • KOTA LAMA
  • VIDEO
  • TRAVELING
  • OTOMOTIF
  • Masuk

© 2018 Jateng Today

Hai, Jumpa Lagi!

Masuk ke Akun Anda

Lupa Password?

Buat Akun Baru

Selangkah lagi. Isi formulir berikut:

Buat isian di semua kotak Masuk

Siap memulihkan password

Masukkan username atau email Anda untuk ganti password baru

Masuk