in

Larungan Sesaji, Puncak Tradisi Sedekah Laut dan Bumi Tambaklorok Semarang

SEMARANG (jatengtoday.com) – Ratusan warga, nelayan, dan wisatawan mengikuti prosesi Larungan Sesaji. Acara tersebut merupakan puncak dari tradisi Sedekah Laut dan Bumi Kampung Tambaklorok, Kelurahan Tanjung Mas, Kota Semarang, Minggu (28/7/2019).

Pantauan di lokasi, ada lebih dari 50 kapal yang dikerahkan untuk mengantar peserta larungan ke tengah laut. Ada kepala kerbau dan berbagai hasil bumi yang dilarung.

Menurut Ketua Panitia, Imam Sucipto, acara ini merupakan wujud syukur nelayan Tambaklorok kepala Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rezeki sangat melimpah dari laut. “Kami juga bersyukur karena selama ini telah diberi keselamatan,” ujarnya.

Selain itu, Sedekah Laut dan Bumi juga sebagai bentuk melestarikan tradisi. “Kami ingin nguri-nguri budaya tradisional yang pada dasarnya tidak terlepas dari kehidupan yang ada di pesisir ini,” imbuh Imam.

Dia menerangkan, tradisi tersebut adalah agenda tahunan yang sudah dilangsungkan selama 5 tahun terakhir. Menurutnya, prosesi tahun ini terbilang lebih ramai lantaran ada berbagai pihak yang turut berkontribusi.

Diantaranya dari Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), pelajar Tambaklorok, dan pemuda karang taruna.

Sebelum prosesi larungan berlangsung, Sedekah Bumi dan Laut diawali dengan kirab budaya. Meliputi rombongan bendera merah putih, drumband, karnaval, rombongan kepala kerbau dan tim pawang, rombongan wali kota dan muspida, muspicam, lurah, RT/RW, PKK, nelayan, serta Pokdarwis.

Rangkaian Sedekah Bumi dan Laut ini sebenarnya sudah dimulai sejak Sabtu (27/7/2019) dengan acara pembacaan arwah jamak dan takhtimul quran serta istighosah kerakyatan.

Minggu pagi, masih ada beberapa kegiatan, seperti hiburan dangdutan, pameran karya pemuda dan UMKM, pentas seni dan drum band. Malam harinya bakal ada pagelaran wayang kulit. Adapun Senin (29/7/2019, ada Pengajian Tambaklorok Bershalawat. (*)

editor : ricky fitriyanto