in

Lapas Perempuan Semarang Dapat Penghargaan dari Leprid

Penghargaan diberikan karena LPP Semarang menerapkan intervensi psikologi secara holistik dan terintegrasi.

Pendiri Leprid Paulus Pangka memberi penghargaan ke pihak Lapas Perempuan Semarang. (istimewa)

SEMARANG (jatengtoday.com) — Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas IIA Semarang menerima penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid), Jumat (18/8/2023).

Penghargaan diberikan lantaran lembaga ini menjadi LPP pertama di Indonesia yang menerapkan intervensi psikologi secara holistik dan terintegrasi kepada warga binaan. Program itu dijalankan sejak tahun 2021.

Penghargaan diserahkan kepada Kepala LPP atau Lapas Perempuan Semarang Kristiana Hambawani dan Kepala Seksi Kegiatan Kerja Rini Sulistyowati selaku pemrakarsa.

Penghargaan juga diberikan ke Juliawati Raharja Kusuma selaku inspirator. Serta kepada mitra kerja sama dan tata laksana dari Indo Talent ada Juliawati Rahardjakusuma, Tri Oktorijanti Istinaningsih, dan Emerita Harsiyantiningrum yang selama ini mengisi kelas psikologi.

Ketua Umum dan Pendiri Leprid Paulus Pangka mengatakan, penghargaan ini tercatat dengan nomor urut 836. Capaian ini menjadi kado HUT ke-78 RI dan Hari Karya Dharma Dhika ke-78.

“Leprid memberikan penghargaan bukan hanya untuk yang terbanyak, tapi juga sebagai pelopor atau yang pertama atau yang memprakarsai kegiatan inspiratif, seperti LPP Semarang ini,” jelasnya.

Menurut Paulus, apa yang dilakukan lapas ini patut diapresiasi mengingat kegiatannya dapat mengubah cara berpikir warga binaan.

Sementara itu, Kalapas Kristiana Hambawani mengaku terkejut dengan adanya penghargaan ini. Ia tidak menyangka pelayanan biasa sebagaimana tugas pokok dan fungsi pemasyarakatan dilirik oleh Leprid.

“Pada dasarnya pelayanan ini merupakan hal biasa, kami melakukan pengembangan sedikit dari SOP agar lebih tepat dengan menggandeng Indo Talent ini. Tidak menyangka justru mendapatkan penghargaan,” ujarnya.

Kristiana menjelaskan, penerapan psikologi intervensi ini diberikan ke warga binaan usai dilakukan assesment bakat minat. Setelah lolos barulah mereka diberi pembinaan kepribadian dan kemandirian.

Langkah ini, kata dia menjadi cara pemulihan untuk kehidupan dan penghidupan warga binnaa sebagai bekal kembali ke masyarakat. Terlebih agar tidak kembali mengulangi tindak pidana.

Sementara itu, ketua tim Biro Psikologi Indo Talent Juliawati Rahardjakusuma mengatakan, proses intervensi berlangsung 30 hari tanpa jeda.

Assesment dilakukan untuk mengetahui kasus dan kondisi saat ini. Sementara psikoterapi yang diterapkan beragam, di antaranya grafoterapi, hipnoterapi misalnya ada psikoanalisa, dan psikodinamik terapi. (*)

editor : tri wuryono 

Baihaqi Annizar