SEMARANG (jatengtoday.com) – Menangkap peluang wirausaha memang bukan hal mudah. Apalagi, pendidikan formal tak pernah mengajarkan siswa untuk berwirausaha. Karena itu, Rajawali Foundation dan Pusat Transformasi Kebijakan Publik melalui proyek USAID-Mitra Kunci Initiative SINERGI menggandeng Kelompok Aksi Ketenagakerjaan Inklusif Jateng. Programnya mencoba merangsang anak-anak muda menerjuni wirausaha.
Ketua Kelompok Aksi Ketenagakerjaan Inklusif Jateng, Djuwandi menjelaskan, pihaknya memberikan pengetahuan sekaligus pelatihan kerja untuk ratusan remaja kurang mampu dan rentan agar menjadi wirausahawan sukses.
“Kegiatan pelatihan kerja ini untuk mendukung kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia, khususnya kaum muda, serta memanfaatkan bonus demograsi bagi keberlangsungan pembangunan daerah,” jelasnya ketika memberikan paparan di Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Rabu (19/9/2018).
Dijelaskan, pelatihan kerja ini digagas oleh pihaknya bersama lembaga pelatihan kerja, dunia usaha dan industri, perguruan tinggi, serta kaum muda. Peserta pelatihan kerja terdiri dari ratusan pemuda kurang mampu dan rentan, termasuk penyandang disabilitas dari Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Demak, dan Kabupaten Boyolali.
Pembukaan pelatihan kerja ditandai dengan penandatanganan kerjasama pelatihan kerja kecakapan hidup antara Kelompok Aksi Ketenagakerjaan Inklusif Jateng dengan Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Semarang, Balai Latihan Kerja Surakarta, dan SINERGI. Dibuka oleh Deputy Mission Director USAID/Indonesia Ryan Washburn yang disaksikan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
“Kedepannnya kami akan terus memperkuat koordinasi dan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan guna mewujudkan ekosistem ketenagakerjaan inklusif yang lebih baik di Jateng,” ujarnya. (*)
editor : ricky fitriyanto