in

Kronologi Bus Sriwijaya Masuk Jurang hingga Tewaskan Puluhan Penumpang

PALEMBANG (jatengtoday.com) – Bus Sriwijaya jurusan Bengkulu-Palembang diduga menabrak beton sebelum terjun ke sungai di Liku Lematang, Desa Perahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, Senin (23/12) tengah malam sekitar pukul 23.15 WIB. Polisi juga masih mendata jumlah penumpang yang diangkut bus nahas tersebut.
Kapolres Pagaralam Dolly Gumara mengatakan, berdasarkan olah TKP setelah kejadian terlihat ada jejak beton yang rusak tertabrak. “Setelah mendapatkan informasi dari masyarakat, kami langsung ke TKP semalam, kira-kira hanya berselang 10 menit setelah kejadian. Ada beton rusak, dan bus masuk ke jurang dengan keadaan miring,” ungkap Dolly, Selasa (24/12/2019).
Ia mengatakan, sejauh ini hasil indentifikasi menunjukkan bahwa peristiwa ini merupakan kecelakaan tunggal yang menyebabkan 24 orang meninggal dunia, dan 13 orang selamat. “Korban selamat sudah dibawa ke RS Basemah, Kota Pagaralam, untuk mendapatkan perawatan luka-lukanya,” ujarnya.
Ia mengatakan, saat ini Tim SAR gabungan, yakni tim Rescue Pos SAR Pagaralam, Polres Pagaralam, Satpol PP Kota Pagaralam, BPBD Kota Pagaralam, Tagana Kota Pagaralam masih mengevakuasi korban yang turut dibantu warga.
Kemungkinan besar, Dolly mengatakan, korban bertambah karena tim akan terus menyisir beberapa lokasi seperti di dalam bus, di sungai, dan di bawah jurang. Bus Sriwijaya jenis Mitsubishi Fuso nomor polisi BD 7031 AU itu disopiri Very dan awalnya membawa 27 penumpang.
Terkait jumlah penumpang, polisi masih mendalami mengingat terdata di PO Sriwijaya hanya 27 orang. “Kemungkinan ada yang naik di perjalanan, ada yang bilang 50 orang, ada yang bilang 37 orang. Ini kami dalami terus,” ucapnya.
Sementara itu berdasarkan informasi Basarnas, pada Selasa pagi, sekitar pukul 09.32 WIB ditemukan satu orang korban meninggal dunia sehingga total korban meninggal berjumlah 25 orang.
Humas Kantor SAR Kelas B Palembang, Rio Taufan mengatakan, korban meninggal dan selamat dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Besemah Pagaralam untuk diidentifikasi.
Untuk membantu pencarian tim mengerahkan 1 unit truk pos, 1 set peralatan pendakian, 3 unit HT dan 1 unit GPS Pos Sar Pagaralam. “Kondisi lokasi memang curang atau ekstrem,” kata Taufan. (ant)
editor : tri wuryono
 

Tri Wuryono